Bukan Tanpa Sebab Mengapa Orang Jawa Menyebut Sya’ban Bulan Ruwah
--
Jakarta, Muslim Obsession - Setelah Rajab umat Islam menyabut bulan Sya’ban. Syaban merupakan salah satu bulan mulia bagi umat Islam. Di Bulan Sya'ban ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah.
Sya’ban sebagai bulan mulia salah satunya disebabkan karena bulan ini diapit oleh dua bulan mulia lainnya, yakni Rajab dan Ramadhan.
Orang Jawa menyebut bulan Sya’ban dengan Ruwah. Hal ini tentunya bukan tanpa sebab dibalik penamaan yang secara kosakata jauh berbeda dengan penamaan dalam kalender Islam tersebut.
Terdapat peristiwa penting seputar Ruwah menjadi nama bulan yang kedelapan ini yang tidak banyak orang mengetahuinya. Berkaitan dengan Sya’ban disebut Ruwah oleh orang Jawa, guru Gus Baha, KH.
Maemoen Zubair (Mbah Moen) menerangkan alasannya. Mbah Moen sebagaimana dituturkan Gus Baha menjelaskan alasan Sya'ban disebut dengan ruwah.
Menurutnya, asal muasal ruwah berasal dari kosakata Arab, yakni “arwah”dan selanjutnya diserap ke dalam Bahasa Jawa menjadi “Ruwah”.
“Saya masih ingat betul ketika Mbah Moen (K.H. Maemun Zabair) mengajar dan di antara yang diterangkan itu mengapa Sya’ban disebut Ruwah, Ruwah itu dari Bahasa Arab arwah, terus dijawakan menjadi Ruwah," tutur Gus Baha, dikutip dari tayangan YouTube Kalam-Kajian Islam.