Game Mobile Gacha China Jadi Perbincangan Panas di Kalangan Developer Jepang
Game Mobile Gacha China sedang Jadi Pembicaraan Dikalangan Developer Jepang.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, industri game mobile gacha asal China terus mencuri perhatian global dengan berbagai inovasi dan kualitas tinggi. Judul seperti Genshin Impact (miHoYo), Wuthering Waves (Kuro Games), dan yang terbaru Arknights: Endfield, berhasil menciptakan standar baru di genre tersebut.
Namun, kesuksesan game-game ini juga memicu diskusi serius di kalangan developer Jepang yang merasa tertinggal dari sisi kualitas dan animasi.
BACA JUGA:Terjebak Modus Misi Subscribe di Medsos, Wanita di Palembang Tertipu Rp50 Juta
Klip Arknights Endfield Jadi Sorotan
Diskusi ini bermula dari unggahan video oleh akun Twitter X @oyuki_gms, yang memperlihatkan karakter Yvonne dari Arknights: Endfield. Video tersebut menampilkan detail penampilan, gerakan animasi, hingga ekspresi karakter yang memukau.
Seorang staf developer Jepang bernama @aizen76 dari Indie-US Games, yang memiliki spesialisasi dalam Unreal Engine, merasa terkesan dengan gerakan karakter, model physics, serta penggunaan kamera dalam game tersebut. Dia menilai kualitas animasi game China saat ini jauh lebih unggul dibandingkan game Jepang.
Tantangan yang Dihadapi Developer Jepang
Menurut @aizen76, ada beberapa tantangan besar yang membuat developer Jepang kesulitan meningkatkan kualitas game mereka:
BACA JUGA:Motif Terungkap! Ketua RT di OKU Ternyata Tewas Usai Dijebak dengan Pesan Suara WhatsApp
BACA JUGA:Strategi PKB di Pilkada 2024: Optimalkan Data, Maksimalkan Kemenangan
Kekurangan Staf Animator: Animator berbakat sangat langka dan menjadi incaran berbagai industri, tidak hanya game.
Tekanan Biaya Produksi: Minimnya anggaran memaksa developer Jepang menggunakan teknik animasi murah seperti Generic Motion dan Motion Capture.
Pandangan Para Animator Jepang
- Tag
- Share
-
-
