Analisis Bitcoin di Akhir Bulan: Apakah Akan Turun di Bawah $100,000?
Analisis Bitcoin di Akhir Bulan: Apakah Akan Turun di Bawah $100,000?.-Foto ;ist-
HARIANOKUSERLATAN.ID - Pada akhir Januari 2025, pasar Bitcoin menghadapi koreksi harga yang signifikan, dengan harga mendekati $100,000. Koreksi ini terutama dipicu oleh faktor-faktor pasar yang khas pada akhir bulan, seperti kadaluarsa kontrak opsi dan futures, serta kondisi pasar yang cenderung kurang mendukung kenaikan harga. Artikel ini membahas berbagai faktor yang memengaruhi penurunan harga Bitcoin dan potensi pergerakannya ke depan.
Tekanan Jual Akibat Kadaluarsa Kontrak
Menjelang akhir bulan, pasar sering kali menghadapi tekanan jual besar-besaran akibat kadaluarsa kontrak opsi dan futures. Pada Januari 2025, sekitar $7,8 miliar kontrak yang akan berakhir di platform Deribit. Sebagian besar kontrak ini diperkirakan akan berakhir dalam kondisi “out of the money” (tidak memiliki nilai), yang memicu penurunan harga.
BACA JUGA:Jasa Marga Tambah SPKLU di Rest Area, Pengguna Mobil Listrik Semakin Nyaman!
BACA JUGA:BAIC BJ40 Plus: SUV Mewah dengan Harga Terjangkau dan Spesifikasi Tangguh
Fenomena ini dikenal dengan istilah “max pain”, di mana harga dipaksa menuju titik yang menyebabkan mayoritas opsi mengalami kerugian terbesar. Untuk Januari ini, harga max pain berada di $98,000. Dengan harga tersebut, market maker dapat memaksimalkan keuntungan mereka, sehingga harga Bitcoin cenderung turun menuju level tersebut.
Selain itu, banyak investor yang menggunakan leverage terpaksa menjual Bitcoin mereka untuk menutup kerugian dari kontrak yang telah kadaluarsa. Volume perdagangan yang rendah juga memperburuk kondisi ini, karena sentimen positif di pasar masih sangat terbatas.
Dampak Ketidakpastian Ekonomi
Situasi semakin rumit dengan ketidakpastian politik dan kebijakan di Amerika Serikat. Transisi pemerintahan baru menciptakan kekhawatiran mengenai kebijakan ekonomi dan potensi perang dagang, yang berimbas pada volatilitas pasar. Investor pun menjadi lebih berhati-hati dalam memilih aset berisiko seperti Bitcoin, yang memperburuk penurunan harga.
BACA JUGA:Chery Omoda E5 Catat Penjualan 4.421 Unit di 2024: Trade-In Jadi Tren Populer
BACA JUGA:Meta Mulai Uji Coba Iklan di Threads: Fokus Monetisasi di Tahun 2025
Data dari Coinglass menunjukkan bahwa mayoritas trader saat ini berada dalam posisi “wait and see”, yang tercermin dari penurunan open interest dan rendahnya aktivitas beli. Banyak trader ritel yang masih belum yakin untuk membeli kembali, menunggu kejelasan lebih lanjut dari pasar.
Potensi Sentimen Positif dan Prospek Harga Bitcoin
Meskipun pasar sedang mengalami tekanan negatif, ada beberapa faktor yang dapat memberi dorongan sentimen positif untuk Bitcoin di masa depan. Salah satunya adalah usulan legislasi cadangan strategis Bitcoin di Amerika Serikat, yang mulai mendapat perhatian. Beberapa negara bagian, termasuk Ohio, mulai mengusulkan alokasi dana negara sebesar 10% ke dalam aset digital seperti Bitcoin.