3 Alasan Orang Enggan Menggunakan AI, Salah Satunya Merasa Kudet

Reporter: Arel Muzaki |

Editor: Arel Muzaki |

Jumat , 24 Jan 2025 - 15:18

3 Alasan Orang Enggan Menggunakan AI, Salah Satunya Merasa Kudet.-Foto ;ist-

3. Kekhawatiran Privasi (90%)

Alasan terbesar adalah keraguan terhadap keamanan dan privasi saat menggunakan AI.

"Sebanyak 90% konsumen yang kami survei mengungkapkan keraguan signifikan terhadap keamanan data mereka saat menggunakan teknologi AI. Namun, jika mereka dapat mempercayai teknologi ini, potensi manfaatnya sangat besar," kata Dr. Chris.

Samsung Tawarkan Solusi Lewat Integrasi AI

Jay Kim, Executive Vice President dan Head of Customer Experience Office Samsung, menambahkan bahwa kebiasaan kecil justru dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan AI kepada masyarakat.

"Contohnya, ketika seseorang ingin memesan makanan dengan menu berbahasa asing. AI di Samsung Galaxy S25 memungkinkan mereka menerjemahkan menu tersebut secara instan tanpa repot," ungkap Jay Kim.

Menurutnya, kemitraan antara Samsung, Google, dan Qualcomm menjadi kunci dalam menghadirkan teknologi AI yang aman, efisien, dan terintegrasi pada perangkat. Samsung juga menekankan bahwa privasi pengguna adalah prioritas utama, dengan berbagai lapisan perlindungan untuk memastikan data tetap aman dan dalam kendali pengguna.

Dengan pendekatan ini, diharapkan semakin banyak orang yang percaya diri dan nyaman menggunakan AI untuk mendukung produktivitas mereka sehari-hari.(arl)

3 alasan orang enggan menggunakan ai, salah satunya merasa kudet                            harianokuselatan.id -  san jose – meskipun teknologi kecerdasan buatan (ai) berkembang pesat, banyak orang masih ragu untuk memanfaatkannya. menurut data terbaru dari symmetry, hanya 27% orang yang aktif menggunakan ai, meski angka ini telah meningkat dibandingkan enam bulan sebelumnya yang hanya 16%.
"angka ini menunjukkan peningkatan dua kali lipat dalam waktu enam bulan. kami mencoba memahami alasan di balik itu, mengapa orang-orang mulai mencari cara baru untuk menggunakan ai," ujar dr. chris brauer, dari university of london sekaligus chief innovation officer symmetry, dalam acara tech forum samsung galaxy ai, kamis (23/1/2025), di san jose, amerika serikat.
baca juga:iphone dengan tiktok terpasang dijual dengan harga fantastis di ebay
baca juga:doom the dark ages dipastikan tanpa fitur multiplayer
survei yang melibatkan ribuan responden mengungkap bahwa mereka yang menggunakan ai melakukannya untuk menyederhanakan aktivitas sehari-hari, seperti mengatur agenda di kalender atau mengelola tugas lainnya agar lebih terorganisir.
namun, bagi yang masih ragu, berikut tiga alasan utama yang sering dikemukakan:
1. meragukan efektivitas ai (56%)
banyak orang merasa belum yakin apakah menggunakan ai benar-benar akan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan mereka.
"orang-orang ingin melihat bukti yang jelas bahwa ai dapat membantu mereka mencapai tujuan pribadi. mereka ingin memastikan bahwa teknologi ini benar-benar memberikan manfaat nyata," jelas dr. chris.
2. kurang percaya diri (85%)
perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat sebagian orang merasa tertinggal dan tidak yakin apakah mereka mampu mengikuti tren ini.
"banyak yang berpikir, 'sepertinya saya bukan salah satu dari mereka yang mahir menggunakan ai,' sehingga mereka merasa kurang percaya diri untuk memanfaatkan potensi penuh teknologi ini," tambahnya.
padahal, ai telah membantu banyak orang menjadi lebih produktif, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas repetitif yang memakan waktu.
baca juga:director assassin’s creed shadows ungkap alasan penundaan rilis game
baca juga:spesifikasi assassin’s creed shadows untuk pc yang harus kalian ketahui
3. kekhawatiran privasi (90%)
alasan terbesar adalah keraguan terhadap keamanan dan privasi saat menggunakan ai.
"sebanyak 90% konsumen yang kami survei mengungkapkan keraguan signifikan terhadap keamanan data mereka saat menggunakan teknologi ai. namun, jika mereka dapat mempercayai teknologi ini, potensi manfaatnya sangat besar," kata dr. chris.
samsung tawarkan solusi lewat integrasi ai
jay kim, executive vice president dan head of customer experience office samsung, menambahkan bahwa kebiasaan kecil justru dapat menjadi langkah awal untuk mengenalkan ai kepada masyarakat.
"contohnya, ketika seseorang ingin memesan makanan dengan menu berbahasa asing. ai di samsung galaxy s25 memungkinkan mereka menerjemahkan menu tersebut secara instan tanpa repot," ungkap jay kim.
menurutnya, kemitraan antara samsung, google, dan qualcomm menjadi kunci dalam menghadirkan teknologi ai yang aman, efisien, dan terintegrasi pada perangkat. samsung juga menekankan bahwa privasi pengguna adalah prioritas utama, dengan berbagai lapisan perlindungan untuk memastikan data tetap aman dan dalam kendali pengguna.
baca juga:timnas u-17 indonesia hadapi grup neraka di piala asia 2025
baca juga:kalapas tandatangani fakta integritas wilayah bebas korupsi
dengan pendekatan ini, diharapkan semakin banyak orang yang percaya diri dan nyaman menggunakan ai untuk mendukung produktivitas mereka sehari-hari.(arl)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN OKU SELATAN, SABTU 25 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan