Dragon Age: The Veilguard Gagal Penuhi Ekspektasi EA

Dragon Age: The Veilguard Gagal Penuhi Ekspektasi EA-Foto ;ist-

HAIANOKUSELATAN.ID - Game terbaru dari franchise Dragon Age, The Veilguard, mendapatkan banyak kritik sejak perilisannya pada 31 Oktober 2024. Kritikan utama datang dari para pemain yang menilai fokus pada unsur diversitas dalam game ini mengurangi kualitas yang diharapkan dari seri Dragon Age.

Penurunan Penjualan yang Signifikan

Dalam laporan keuangan kuartal ketiga EA yang dirilis pada 22 Januari 2025, perusahaan mengungkapkan bahwa The Veilguard hanya mencapai 50% dari target penjualan. Meskipun memiliki 1,5 juta pemain aktif dalam periode tersebut, jumlah ini dianggap jauh dari memadai untuk memenuhi harapan finansial EA.

BACA JUGA:Apple Terancam Sanksi Berat di Indonesia, Produk HKT Berpotensi Dilarang

BACA JUGA:Kakan Kemenag Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas Staf

Penurunan ini tidak hanya terjadi pada The Veilguard, tetapi juga pada game olahraga populer mereka, EA Sports FC 25, yang mengalami performa penjualan di bawah ekspektasi.

Penyebab Utama Kegagalan

Kritik Diversitas:

Banyak gamer menyebut bahwa fokus berlebihan pada unsur diversitas mengurangi daya tarik narasi dan gameplay yang menjadi ciri khas seri Dragon Age sebelumnya.

Kurangnya Inovasi Gameplay:

Beberapa ulasan menyatakan bahwa The Veilguard gagal membawa pembaruan signifikan dalam mekanisme permainan, dibandingkan dengan standar tinggi yang ditetapkan oleh pendahulunya.

BACA JUGA:Kepala Dusun di Banyuasin Jadi Korban Penudukan Hingga Tewas, Pelakunya Residivis

BACA JUGA:Bupati OKU Selatan Popo Ali Evaluasi Kinerja TPID

Masalah Teknis:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan