Baterai Lithium-Sulfur Janjikan Pengisian Lebih Cepat dan Awet

HARIANOKUSELATAN.ID - Teknologi baterai terus berkembang, dan salah satu inovasi terbaru yang menjanjikan adalah baterai lithium-sulfur. Beberapa tim peneliti independen telah berhasil mengembangkan teknologi ini, yang dapat mengatasi beberapa kelemahan baterai konvensional, termasuk kecepatan pengisian dan umur pakai baterai.

Peningkatan Kecepatan Pengisian dengan Material Karbon Ber-Nitrogen

Salah satu tim peneliti, yang dipimpin oleh Profesor Jong-sung Yu dari DGIST Department of Energy Science and Engineering di Korea Selatan, mengembangkan material karbon ber-nitrogen untuk meningkatkan kecepatan pengisian baterai lithium-sulfur. Material ini berfungsi sebagai penerima sulfur pada katoda baterai.

BACA JUGA:Tecno Spark 30 Pro: Harga dan Spesifikasi di Indonesia

BACA JUGA:Nintendo Switch 2 Dikabarkan Gunakan Teknologi Hall Effect pada Joycon Baru

Keunggulan:

Pengisian daya cepat: Baterai ini dapat terisi hingga 705 mAh hanya dalam 12 menit.

Peningkatan kapasitas hingga 1,6 kali lipat dibandingkan baterai konvensional.

Ketahanan kapasitas: Baterai tetap mempertahankan 82% kapasitas setelah 1.000 kali siklus pengisian dan pengosongan.

Baterai ini menggunakan struktur karbon yang dihasilkan dari reaksi magnesium dengan nitrogen pada suhu tinggi, yang memungkinkan peningkatan masukan sulfur dan memperbaiki kontak elektrolit.

Elektrolit Padat untuk Meningkatkan Kinerja Baterai

Peneliti dari China dan Jerman mengembangkan elektrolit padat yang dapat mengatasi reaksi kimia lambat antara lithium ion dan sulfur. Elektrolit ini terbuat dari campuran boron, sulfur, lithium, fosfor, dan yodium, di mana yodium berfungsi sebagai penengah dalam transfer elektron ke sulfur, yang mengakselerasi reaksi elektroda secara signifikan.

BACA JUGA:Mobile Legends dan Aplikasi Terkait ByteDance Tidak Bisa Diakses di Amerika Serikat

BACA JUGA:Analisis Potensi Harga GTA VI $100: 'Harapan' atau Tantangan Baru untuk Industri Video Game?