Microsoft dan Amazon Didorong untuk Adopsi Bitcoin: Apa yang Terjadi?

Microsoft dan Amazon Didorong untuk Adopsi Bitcoin: Apa yang Terjadi?.-Foto ;ist-

HARIANOKUSELATAN.ID - Baru-baru ini, sebuah proposal ambisius mengenai adopsi Bitcoin oleh perusahaan raksasa seperti Amazon dan Microsoft menjadi topik hangat. Proposal ini diajukan oleh Ethan Peck, Wakil Direktur Proyek Free Enterprise, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pengembalian perusahaan kepada tugas fidusia mereka (fiduciary duty).

Alasan Proposal Adopsi Bitcoin

Ethan Peck berpendapat bahwa perusahaan besar seperti Microsoft dan Amazon memiliki cadangan kas yang sangat besar, tetapi nilai kas tersebut terus tergerus oleh inflasi. Ia menyoroti bahwa meskipun perusahaan-perusahaan ini memiliki banyak uang tunai, hasil obligasi mereka tidak dapat mengimbangi tingkat inflasi yang sebenarnya. Hal ini berpotensi merugikan pemegang saham karena nilai cadangan kas tersebut terus menurun.

BACA JUGA:Prediksi Harga Bitcoin Capai US$ 300.000: Apakah Realistis?

BACA JUGA:Coil dalam Sistem Pengapian: Fungsi dan Peranannya yang Penting

Bitcoin dianggap sebagai solusi potensial karena sifatnya sebagai penyimpan nilai yang tahan inflasi. Oleh karena itu, Peck dan timnya mengusulkan agar perusahaan-perusahaan ini melakukan studi mendalam tentang potensi adopsi Bitcoin dalam neraca mereka. Meskipun bukan proposal yang bersifat memaksa, inisiatif ini dimaksudkan untuk memberikan tekanan pada perusahaan-perusahaan besar untuk mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai instrumen investasi yang strategis.

Proses Pengajuan Proposal dan Tantangan yang Dihadapi

Proses pengajuan proposal ini kepada perusahaan besar seperti Microsoft melibatkan berbagai aturan ketat dan teknis. Dalam wawancara dengan Anthony Pompliano, Peck menjelaskan bahwa proposal tersebut harus mematuhi batasan ketat, seperti jumlah kata tidak boleh lebih dari 500 dan harus mematuhi tenggat waktu yang telah ditentukan. Setiap kesalahan teknis, seperti penggunaan tanda baca yang salah, dapat menyebabkan proposal langsung ditolak.

Microsoft, yang memiliki cadangan kas besar, dianggap sebagai kandidat ideal untuk proposal ini. Namun, proposal tersebut hanya mendapatkan dukungan 0,5 persen dalam pemungutan suara pemegang saham. Peck menyebutkan bahwa hal ini bukan berarti para pemegang saham menentang Bitcoin, tetapi lebih karena pengaruh besar yang dimiliki oleh perusahaan manajemen aset besar seperti BlackRock dan Vanguard.

“Jika BlackRock saja mendukung, kami bisa mendapatkan 12 persen suara tambahan,” ujar Peck, menjelaskan betapa besar pengaruh perusahaan-perusahaan manajemen aset terhadap keputusan tersebut.

BACA JUGA:Subaru WRX STI S210 Debut di Tokyo Auto Salon 2025 dengan Tenaga 300 DK

BACA JUGA:Xiaomi Siapkan Tablet Flagship dengan Snapdragon 8 Elite di 2025

Reaksi Komunitas Bitcoin dan Langkah Selanjutnya

Komunitas Bitcoin (dikenal sebagai Cyber Hornets) memainkan peran besar dalam memviralkan proposal ini. Mereka telah memberikan tekanan kepada Microsoft untuk lebih serius mempertimbangkan Bitcoin. Meskipun proposal ini tidak berhasil di Microsoft, Peck tetap optimis dan sudah mengajukan proposal serupa kepada Amazon. Ia percaya bahwa langkah ini akan menjadi awal perubahan besar dan lebih banyak perusahaan akan tertarik untuk mengeksplorasi Bitcoin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan