Prabowo Subianto Peroleh Dukungan Internasional untuk Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari berbagai negara-desti-
Harianokuselatan.bacakoran.co, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari berbagai negara untuk mewujudkan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program andalan ini menjadi bagian dari visi Asta Cita yang bertujuan meningkatkan gizi masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi secara gratis.
Selama lawatan ke sejumlah negara, Prabowo berhasil mengamankan komitmen pendanaan dan kerja sama teknis untuk merealisasikan program ini.
Badan Gizi Nasional memperkirakan anggaran harian MBG mencapai Rp1,2 triliun, dengan Rp800 miliar dialokasikan untuk membeli produk pertanian dan peternakan lokal.
-
China: Dalam pertemuan bilateral di Beijing, Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait pendanaan Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia.
-
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan serupa yang telah sukses dijalankan di China.
-
Amerika Serikat: Presiden Joe Biden menyatakan komitmennya untuk mendukung MBG usai pertemuan bilateral di Gedung Putih.
-
Dukungan AS difokuskan pada transfer pengetahuan dan pengalaman melalui proyek pendidikan AS-Indonesia, dengan kesiapan berbagi praktik terbaik dalam penerapan program makan bergizi untuk anak sekolah.
-
Brasil: Program makan gratis Brasil menjadi inspirasi bagi Indonesia. Prabowo menyatakan akan mengirim tim untuk mempelajari kebijakan tersebut yang telah sukses menjamin 10 miliar porsi makan gratis setiap tahun.
-
Prancis: Dukungan serupa disampaikan Presiden Emmanuel Macron, yang menyoroti kontribusi Prancis terhadap pengembangan produksi susu sebagai bagian dari MBG.
-
Program ini sejalan dengan inisiatif G20 terkait aliansi global melawan kelaparan.
-
Inggris: Wakil Perdana Menteri Angela Rayner menunjukkan minat besar terhadap MBG dalam jamuan resmi di Lancaster House.
-
Inggris menyatakan keinginan untuk menjalin kerja sama dalam implementasi program ini.
Besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk program ini memunculkan pertanyaan tentang kecukupan stok pangan dalam negeri dan potensi dampak terhadap APBN.