Strategi Anies Baswedan Mengelola Utang Pemerintah yang Membengkak

Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan telah mengungkapkan rencana matangnya untuk mengelola utang pemerintah yang terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Foto; JPNN.--

 

MATARAM - Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan telah mengungkapkan rencana matangnya untuk mengelola utang pemerintah yang terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Hal ini disampaikan dalam forum "Desak Anies" di Kota Mataram, NTB, setelah peserta forum menanyakan solusi terhadap masalah utang pemerintah.

 

Menurut Anies, utang sebenarnya bukan masalah asalkan digunakan untuk kegiatan yang produktif, memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Masalah muncul ketika utang tidak digunakan untuk aktivitas produktif. Anies menyebut bahwa sebagian dana talangan seringkali mengalir ke tempat yang tidak semestinya, mengakibatkan pemanfaatan utang tidak optimal.

 

Anies menetapkan target untuk menurunkan rasio utang menjadi di bawah 30 persen dari GDP (produk domestik bruto), yang saat ini sekitar 37 persen atau sekitar Rp 8.000 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Anies merencanakan dua langkah utama: pertama, mengurangi jumlah utang, dan kedua, meningkatkan GDP.

 

Mengenai pengelolaan utang, Anies menekankan pentingnya memastikan bahwa utang tersebut digunakan untuk kegiatan yang produktif. Selain itu, perlu ada pengawasan dan transparansi yang baik agar penggunaan utang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

 

Dengan strategi ini, Anies berharap dapat menurunkan rasio utang pemerintah, memastikan pemanfaatan utang yang produktif, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi rasio utang terhadap GDP. (*)

Tag
Share