Dua Gamer Menggugat Ubisoft Terkait Penutupan Server The Crew
Kronologi Dua Gamer The Crew Mengirim Gugatan ke Ubisoft.-Foto ;ist-
HARIANOKUSELATAN.ID - Ubisoft kembali tersandung masalah hukum, kali ini terkait game The Crew. Dua gamer yang membeli versi fisik dari game tersebut telah mengajukan gugatan class action terhadap Ubisoft. Apa alasan di balik gugatan ini dan bagaimana kronologinya?
Kronologi Gugatan: Penutupan Server Tanpa Solusi
Gugatan ini diajukan ke United States District Court dan dokumen resminya telah dipublikasikan via Polygon. Dua gamer yang terlibat merasa dirugikan setelah Ubisoft menutup server The Crew pada 31 Maret 2024. Mereka tidak lagi dapat mengakses game, meskipun telah membeli versi fisiknya. Ubisoft memang telah mengumumkan penutupan server tersebut melalui situs resminya, namun hal ini tidak mengurangi rasa kecewa dari para pemain.
Kedua gamer tersebut mengklaim bahwa keputusan Ubisoft menutup server tanpa memberikan solusi alternatif merupakan tindakan yang melanggar hak konsumen. Mereka merasa seolah-olah telah membeli produk yang tidak dapat digunakan sepenuhnya, bahkan setelah membayar untuk versi fisik dari game tersebut.
Pelanggaran Hak Konsumen: Masalah Lisensi dan Kepemilikan
Isi dokumen gugatan mengangkat dua poin utama yang menjadi sorotan:
Hak Kepemilikan yang Dipertanyakan
Kedua gamer merasa tertipu karena menganggap bahwa dengan membeli versi fisik, mereka memiliki hak penuh atas game tersebut. Namun, ternyata versi fisik tersebut hanya berisi lisensi key, bukan keseluruhan game yang bisa dimainkan tanpa server online. Pengacara yang menangani kasus ini menyamakan situasinya dengan mesin pinball. Menurut pengacara, ini seperti membeli mesin pinball tetapi manufaktur kemudian menutup akses fisik mesinnya, meskipun pembeli secara sah memilikinya.
Kurangnya Informasi yang Jelas
Ubisoft dianggap gagal memberikan informasi yang memadai tentang ketergantungan game pada server online. Meskipun ada peringatan mengenai penutupan server, hal ini dianggap tidak cukup oleh para penggugat karena mereka sudah membeli produk dengan asumsi game dapat dimainkan secara offline.
Dampak dan Tanggapan Ubisoft
Gugatan ini berpotensi memberikan dampak yang lebih luas, terutama bagi gamer yang membeli versi fisik dari game yang membutuhkan server online. Jika gugatan ini berhasil, hal ini bisa menjadi preseden bagi kasus serupa di masa depan.
Namun, terlepas dari hasil gugatan ini, kecil kemungkinan Ubisoft akan mengembalikan akses server The Crew seperti semula. Pengacara kedua gamer tersebut menyadari hal ini, tetapi mereka tetap berharap bisa menggugah kesadaran tentang perlindungan konsumen di industri game.
Kontroversi Penutupan Server dan Hak Konsumen
Kasus ini juga memunculkan diskusi di kalangan gamer mengenai hak konsumen saat membeli game fisik. Banyak yang merasa bahwa game fisik seharusnya memberikan hak akses permanen, bukan hanya berupa lisensi yang bisa dicabut kapan saja oleh perusahaan. Ini menambah panjang daftar kritik terhadap Ubisoft, yang sebelumnya juga menghadapi masalah terkait turunnya saham perusahaan dan respons negatif atas beberapa judul baru mereka.
Bagaimana menurut kalian? Apakah keputusan Ubisoft menutup server game tanpa solusi alternatif merupakan pelanggaran hak konsumen? Atau justru gamer seharusnya lebih memahami risiko membeli game yang bergantung pada server online? Beri tahu pendapat kalian di kolom komentar!(arl)