Erik ten Hag Pergi, Ruben Amorim Masuk

Pelatih Sporting CP, Ruben Amorim tengah didekati Manchester United. -Foto: @fabrizioromano/X.-

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Pep Guardiola, manajer Manchester City, menyatakan rasa simpatinya terhadap Erik ten Hag setelah pemecatan Ten Hag sebagai manajer Manchester United.

Kekalahan 2-1 dari West Ham United pada Minggu lalu menjadi pukulan terakhir bagi Ten Hag, dan Ruben Amorim dari Sporting CP kini dilaporkan akan segera diumumkan sebagai penggantinya di Old Trafford.

 

Manchester United telah menunjukkan minat serius untuk mendatangkan Amorim, dan Sporting CP mengonfirmasi bahwa klub Inggris tersebut siap memicu klausul pelepasan senilai 10 juta euro.

BACA JUGA:Marc Marquez Incar Poin di Sisa Seri MotoGP 2024

BACA JUGA:Manchester United Resmi Pecat Erik Ten Hag Usai Kekalahan dari West Ham

Pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, juga mengungkapkan bahwa kesepakatan antara United dan Amorim telah tercapai, memastikan sang ahli taktik asal Portugal segera mengambil alih posisi Ten Hag.

 

Ten Hag sebelumnya memperpanjang kontraknya dengan United pada Juli setelah berhasil memenangkan Piala FA dengan mengalahkan tim asuhan Guardiola.

Namun, performa United yang buruk di awal musim ini, dengan hanya empat kemenangan dalam 14 pertandingan, membuat posisi Ten Hag goyah. Saat ini, Manchester United terperosok di peringkat ke-14 klasemen Liga Primer.

 BACA JUGA:Timnas Indonesia U-23 Ukir Sejarah, Masuk Pot 1 Drawing Kualifikasi Piala Asia 2026

BACA JUGA:Chelsea Siap Gelontorkan Rp 1,7 Triliun untuk Boyong Antonio Silva dan Tomas Araujo dari Benfica

Pep Guardiola Menyampaikan Simpati untuk Ten Hag

 

Dalam konferensi pers menjelang laga Carabao Cup antara Manchester City dan Tottenham Hotspur, Guardiola menyampaikan belasungkawanya atas pemecatan Ten Hag. “Saya selalu merasa kasihan kepada para manajer yang kehilangan pekerjaan,” ungkap Guardiola. “Erik adalah manajer yang sangat berkelas dan profesional. Saya berharap dia dan keluarganya mendapat yang terbaik, dan yakin dia akan kembali lebih kuat.”

 

Guardiola menambahkan bahwa profesi manajer memang penuh tekanan, karena posisi mereka sangat tergantung pada hasil. “Dalam pekerjaan ini, jika Anda tidak mendapatkan hasil yang baik, tidak ada yang bisa mempertahankan posisi Anda. Hubungan baik dengan hierarki pun tidak menjamin keamanan. Di sepak bola, Anda harus siap menerima kenyataan ini.”

 

Guardiola, yang sudah melatih Manchester City sejak Juli 2016, akan menghadapi masa depan serupa saat kontraknya berakhir pada Juni tahun depan. Pemecatan Ten Hag mengingatkan semua pihak akan ketatnya tuntutan dalam dunia manajerial sepak bola, bahkan bagi pelatih dengan reputasi tinggi sekalipun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan