HEBOH, Mengapa Direktur RSUD Muaradua OKU Selatan Ini Diganti? Ternyata Ini Alasannya
RSUD Muaradua OKU Selatan saat kerjasama dengan pihak BaNK Daerah--
Meski dr. Erick Destiano mengajukan pengunduran diri secara resmi, muncul berbagai spekulasi mengenai alasan di balik keputusannya.
Salah satu isu yang berkembang adalah dugaan bahwa pengunduran diri tersebut terkait dengan viralnya video seorang bocah yang kritis namun tidak mendapatkan pelayanan di RSUD Sabutan Muaradua.
Video tersebut sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat.
Bahkan Sekda Pemkab OKU Selatan HM Rahmatullah setempat sempoat meminta maaf kepada keluarga pasien.
Menruut Sekda hebohnya video viral bocah yang tidak dilayani dengan cepat di RSUD OKU Selatan mencoreng nama baik Pemkab OKU Selatan.
BACA JUGA:Alami Luka Bakar, 4 Warga Tugu Mulyo Dilarikan ke RSUD OKU Timur
BACA JUGA:Komandan TPNPB OPM Protes TNI Polri Kuasai RSUD Paniai
Dia berharap kedepan pelayanan RSUD OKU Selatan ditingkatkan.
Pihak Pemerintah Kabupaten OKU Selatan belum memberikan pernyataan resmi mengenai keterkaitan antara viralnya video tersebut dengan pengunduran diri dr. Erick.
Hingga kini, belum ada konfirmasi apakah benar ada tekanan atau sanksi yang diberikan kepada dr. Erick terkait insiden tersebut.
Sejarah Singkat RSUD Muaradua
RSUD Muaradua merupakan fasilitas kesehatan yang penting bagi masyarakat Kabupaten OKU Selatan.
Rumah sakit ini beralamat di Jalan Raya Ranau, Kecamatan Buay Rawan, dengan luas tanah sekitar tiga hektar. Dibangun pada tahun 2007, RSUD Muaradua mulai beroperasi secara resmi pada tahun 2009.
Sejak didirikan, RSUD Muaradua telah dipimpin oleh beberapa direktur, yaitu:
dr. Yoanda Falia Chori (2009)