Kapolres OKU Selatan Turun Langsung Cari Korban Banjir Bandang

Kapolres OKU Selatan bersama jajaran turun langsung melakukan peninjauan dan pencarian terhadap seorang korban yang diduga terbawa arus Sungai Are pasca banjir bandang di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten OKU Selatan, Selasa (23/09/-Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) OKU Selatan, AKBP I Made Redi Hartana, SH., S.IK., M.IK, bersama jajarannya turun langsung ke lapangan untuk memimpin pencarian seorang warga yang hilang akibat banjir bandang di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten OKU Selatan, Selasa (23/9/2025).
Hingga kini, korban bernama Lina belum berhasil ditemukan setelah diduga terbawa arus Sungai Are.
BACA JUGA:Kemenag OKU Selatan Evaluasi Program Binwin Selurun KUA
BACA JUGA:Kondisi Kantor Desa Jagaraga Dipenuhi Semak Belukar
Tim Gabungan Sisir Sungai Hingga Malam
Sejak pukul 15.00 WIB, Kapolres bersama pejabat utama Polres OKU Selatan, Sat Brimob, Polsek jajaran, TNI, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta warga setempat melakukan penyisiran aliran Sungai Are.
Pencarian dilakukan mulai dari Desa Tanjung Harapan hingga Desa Ujan Mas dengan menyusuri titik-titik rawan.
Selain aparat, upaya pencarian juga melibatkan relawan Santana (Santri Tanggap Bencana) SPMAA, perangkat desa, dan tokoh masyarakat. Fokus pencarian diarahkan ke lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat korban terhenti.
BACA JUGA:Sampah Menumpuk di Depan Kantor Desa dan Puskestu Damarpura
BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Desa Tanjung Harapan, Tiga Warga Dilaporkan Hanyut
Posko Koordinasi Dibentuk di Desa Ujan Mas
Sekitar pukul 20.47 WIB, Kapolres memimpin rapat koordinasi di Posko Rescue yang didirikan di rumah salah satu warga, Sairin, di Desa Ujan Mas.
Rapat diikuti Wakapolres, Kasat jajaran, TNI, Brimob, BPBD, tenaga kesehatan, perangkat desa, hingga tokoh masyarakat.
Dalam rapat tersebut disepakati pencarian akan dilanjutkan esok hari dengan membagi tim menjadi lima kelompok. Setiap kelompok terdiri dari sepuluh personel gabungan yang berasal dari Basarnas, TNI, Polri, Brimob, BPBD, serta relawan.
Metode pencarian mencakup penyisiran dengan perahu karet maupun berjalan di tepian sungai.
BACA JUGA:Bupati OKU Selatan Lepas Keberangkatan 67 Jemaah Umroh Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an