77 Persen Hiu Paus di Papua Barat Alami Luka Akibat Aktivitas Manusia

--

IKLAN UMROH

Papua Barat – Hiu paus, raksasa laut yang dikenal sebagai “gentle giant”, ternyata tidak luput dari ancaman manusia. Sebuah penelitian internasional yang dipublikasikan di Frontiers in Marine Science mengungkap, hampir 77 persen hiu paus yang dipelajari di kawasan wisata bahari terkenal Papua Barat menunjukkan luka dan bekas cedera.

Mayoritas luka tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama akibat tabrakan kapal, jaring nelayan, hingga interaksi pariwisata yang tidak terkendali. Para peneliti menilai kondisi ini mengkhawatirkan karena hiu paus telah berstatus terancam punah menurut Daftar Merah IUCN.

Dalam 13 tahun pengamatan di kawasan Bird’s Head Seascape—salah satu kawasan laut paling biodivers di dunia dengan 26 zona konservasi—peneliti menemukan bahwa luka berupa sayatan baling-baling kapal, jeratan tali, hingga bekas gesekan alat tangkap semakin sering dijumpai.

Hiu paus sendiri dapat tumbuh hingga 20 meter dan baru mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 30 tahun. Dengan populasi yang sudah menurun lebih dari 50 persen secara global, dan hingga 63 persen di kawasan Indo-Pasifik, ancaman tambahan berupa luka fisik dinilai dapat membawa dampak jangka panjang yang serius.

 

Para konservasionis menyerukan perlunya regulasi ketat terkait lalu lintas kapal, pembatasan aktivitas penangkapan ikan, serta praktik pariwisata yang lebih bertanggung jawab agar keberlangsungan hiu paus di perairan Papua Barat tetap terjaga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan