Bapanas Gandeng Ritel Modern Distribusikan Beras SPHP
Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) distribusikan beras SPHP. Target penyaluran mencapai 800 ribu ton hingga Desember.
Kolaborasi ini melengkapi distribusi beras melalui pasar tradisional dan gerai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Masyarakat diharapkan lebih mudah mengakses beras SPHP.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, APRINDO memiliki 40 ribu hingga 60 ribu outlet. Jaringan ini mempermudah akses beras SPHP bagi masyarakat luas.
"Untuk beras SPHP, ini kita sudah minta tolong supaya bisa didistribusikan ke semua akses, termasuk pasar modern. APRINDO punya lebih dari 40 ribu sampai 60 ribu outlet. Jadi bisa menjangkau banyak tempat dan mempermudah akses masyarakat," ucap Arief
Menurutnya, sebanyak 200 ribu ton beras akan disalurkan ke ritel selama empat bulan. Ritel dianggap dekat dengan pemukiman warga.
Per 11 September, penjualan beras SPHP sudah mencapai 351,1 ribu ton. Angka ini setara 23,41 persen dari target tahunan.
Namun, distribusi melalui ritel modern baru menjangkau 442 unit. Arief memastikan, upaya memperluas jalur distribusi terus dilakukan.
Menurutnya, langkah ini penting menghadapi kondisi pangan hingga Januari 2026. Produksi beras pada periode itu diperkirakan menurun.
Arief mengatakan, stok beras Perum Bulog mencapai 3,9 juta ton. Stok ini akan dilepas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bapanas juga mengajak berbagai pihak terlibat. Distribusi beras dilakukan lewat tujuh saluran, termasuk pasar tradisional, TNI, dan pemerintah daerah.
Selain distribusi, Bulog diminta menyerap gabah petani. Harga gabah yang jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram wajib dibeli Bulog.
Menurutnya, kebijakan ini perintah Presiden untuk melindungi petani. Namun, ia melarang praktik rebutan gabah yang merugikan petani kecil.
Ia mengatakan, penggiling padi besar harus memiliki izin khusus. Tanpa aturan, penggiling padi kecil akan kesulitan membeli gabah.
Ia juga menepis isu pemusnahan stok beras Bulog. Ia memastikan metode penyimpanan Bulog mampu menjaga kualitas beras dengan baik.