Baca Koran harianokuselatan Online - Harian Oku Selatan

Mobil Listrik Kecelakaan: Perbaikan Lebih Rumit dan Biaya Melonjak

Ilustrasi mobil listrik.-foto;ist-

LOMBA MEWARNAI

HARIANOKUSELATAN.ID – Di balik popularitas mobil listrik yang terus meningkat, terselip tantangan baru ketika kendaraan jenis ini mengalami kecelakaan. Proses perbaikan mobil listrik ternyata jauh lebih rumit dan membutuhkan biaya lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Dalam kasus tertentu, kerusakan yang terjadi bahkan bisa membuat mobil tidak dapat diperbaiki sama sekali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Asosiasi Asuransi Umum Malaysia (PIAM) seperti dikutip dari New Straits Times. Pihaknya menilai, meningkatnya jumlah kendaraan listrik di jalan raya menimbulkan tantangan baru bagi industri asuransi, terutama dalam hal penilaian risiko dan biaya perbaikan.

BACA JUGA:3 Warna Asap Knalpot yang Jadi Tanda Mobil Bermasalah

BACA JUGA:Kehadiran Motor Listrik Mulai Ancam Motor Bensin di Indonesia? Begini Kata AHM

“Meningkatnya popularitas mobil listrik memang positif bagi keberlanjutan, tetapi juga menyoroti kebutuhan bagi perusahaan asuransi untuk beradaptasi dengan risiko dan realitas operasional baru,” ujar CEO PIAM, Chua Kim Soon.

Perbaikan Lebih Kompleks

Chua menjelaskan, kendaraan listrik secara fundamental berbeda dari mobil berbahan bakar bensin atau diesel. Mulai dari cara kerja sistem listrik, desain baterai, hingga metode perbaikan, semuanya memiliki karakteristik unik yang membuat proses perbaikan menjadi lebih kompleks dan berisiko tinggi.

Asosiasi tersebut juga mempelajari data dari negara dengan pasar kendaraan listrik yang lebih matang seperti Tiongkok, dan menemukan bahwa semakin tua usia mobil listrik, semakin cepat tingkat penyusutan nilai dan semakin mahal biaya perbaikannya.

BACA JUGA:Steam Frame vs Project Moohan: Duo Penantang Baru Apple Vision Pro

BACA JUGA:10 HP Android Terkencang Oktober 2025, Ada Punya Kamu?

“Ketika kecelakaan terjadi di area yang salah, terkadang kendaraan tidak dapat diperbaiki sama sekali,” kata Chua.

Butuh Teknisi Khusus

Salah satu kendala terbesar adalah kurangnya ekosistem bengkel dan teknisi bersertifikat yang mampu menangani sistem kelistrikan mobil listrik.

Chua menegaskan bahwa perbaikan mobil listrik tidak bisa dilakukan oleh mekanik biasa karena berisiko tinggi jika penanganannya salah.

“Anda benar-benar membutuhkan teknisi listrik untuk memperbaiki mobil-mobil ini. Mekanik biasa tidak dapat melakukannya, dan bisa berbahaya jika dilakukan dengan tidak benar,” ujarnya.

Oleh karena itu, Chua menilai perlu adanya pembangunan ekosistem perbaikan dan perawatan baterai yang lengkap agar kendaraan listrik bisa ditangani dengan aman dan efisien.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan