Realisasi Ketahanan Pangan Desa Tanjung Baru Diduga Tak Sesuai

Realisasi Anggaran 20% Dana Desa untuk ketahanan pangan tahun 2024-2025, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan diduga tidak sesuai dengan ketentuan. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-
MUARADUA - Pelaksanaan program ketahanan pangan tahun anggaran 2024–2025 di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, menuai sorotan.
Alokasi 20 persen Dana Desa yang diperuntukkan bagi sektor ketahanan pangan diduga tidak sesuai ketentuan.
BACA JUGA:Cegah Tindak Kriminal, Polsek Pulau Beringin Tingkatkan Patroli
BACA JUGA:Pixel 9a vs Galaxy S24 FE: Duel Rp7 Jutaan, Mana yang Lebih Unggul?
Bibit Jagung Dinilai Minim
Sejumlah warga mengaku janggal dengan distribusi bibit jagung yang diberikan pemerintah desa. Setiap anggota kelompok tani hanya menerima sekitar 4 kilogram bibit per tahun.
Menurut warga, jumlah tersebut dianggap terlalu sedikit untuk mendukung produktivitas pertanian.
“Bibit jagung kami hanya dapat 4 kg per orang yang tergabung dalam kelompok tani. Itu pun hanya sekali setahun,” ungkap UR, salah seorang warga setempat, Minggu (31/8/2025).
BACA JUGA:Terima 50 Ton Sampah Per Hari, TPA Pelawi Masih Aman dari Over Kapasitas
BACA JUGA:Polda Sumsel Gelar Sholat Gaib untuk Driver Ojol yang Tewas Terlindas Rantis Brimob
Kambing Berukuran Kecil
Selain jagung, program ketahanan pangan juga menyasar sektor peternakan melalui pembagian kambing.
Namun, warga menilai realisasi bantuan tersebut tidak transparan. Dari lima kelompok penerima, ada kelompok yang mendapat lima ekor kambing, sementara kelompok lain hanya empat ekor.
“Yang lebih disayangkan, kambing yang dibagikan ukurannya kecil. Setelah lebih dari satu tahun dipelihara baru ada perkembangan. Kalau sejak awal ukurannya besar, tentu lebih cepat berkembang biak,” kata UR.
BACA JUGA:Polres OKU Selatan Imbau Warga Tidak Terprovokasi Isu Demo
BACA JUGA:TNI Bersiaga di DPRD Sumsel Jelang Aksi Mahasiswa 1 September