Ethereum Diusulkan Jadi Senjata Ekonomi India Hadapi Tarif 50% dari Trump

Ethereum.-foto;ist-

IKLAN UMROH

HARIANOKUSELATAN.ID – Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan India kembali memanas. Presiden AS Donald Trump resmi menaikkan tarif impor produk India menjadi 50% mulai 6 Agustus 2025. Kebijakan ini disebut sebagai sanksi atas keputusan India tetap membeli minyak dari Rusia, meski konflik Ukraina masih berlangsung.

BACA JUGA:Grok Jadi Senjata Baru Trader Kripto, Begini Cara Kerjanya

BACA JUGA:Honda Scoopy & Yamaha Fazzio Agustus 2025: Pilihan Skutik Klasik Bergaya Modern, Ini Daftar HarganyaBACA JUGA:Honda Scoopy & Yamaha Fazzio Agustus 2025: Pilihan Skutik Klasik Bergaya Modern, Ini Daftar Harganya

Kenaikan tarif tersebut langsung menimbulkan kekhawatiran di pasar global, termasuk komunitas kripto. Di India, salah satu suara paling menonjol datang dari analis dan pakar kripto Kashif Raza, yang mengusulkan langkah tak biasa: memanfaatkan Ethereum (ETH) sebagai instrumen ekonomi untuk menutupi potensi kerugian.

Dampak Tarif pada Sektor Teknologi

Raza menilai, sektor teknologi informasi (TI) India akan menjadi korban terbesar. Dua raksasa TI India diketahui meraih pendapatan gabungan sekitar USD 26 miliar per tahun dari pasar AS. Dengan tarif baru, angka tersebut terancam turun signifikan.

"India bisa mempertimbangkan staking Ethereum untuk mengompensasi kerugian akibat tarif ini," ujar Raza, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (8/8/2025).

BACA JUGA:Honda Wave 125 Terbaru Resmi Meluncur di Thailand, Irit BBM hingga 71,4 Km/Liter

BACA JUGA:Lagu 'Hari Merdeka', Warisan Semangat Juang Bangsa Indonesia

Strategi: Staking Ethereum

Staking adalah proses mengunci aset kripto berbasis Proof-of-Stake (PoS) seperti Ethereum untuk mendukung keamanan jaringan. Sebagai imbalan, pemilik aset menerima bunga atau imbal hasil tahunan.

Raza menghitung, jika India memiliki Ethereum senilai sekitar USD 577 miliar dan memanfaatkannya untuk staking dengan estimasi imbal hasil 4%–4,5% per tahun, negara tersebut berpotensi meraih sekitar USD 26 miliar per tahun — setara dengan pendapatan sektor TI yang berisiko hilang akibat tarif.

BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Hutan Adat untuk Penyerapan Karbon

BACA JUGA:Belum Ada Harga, Xpeng P7 Terpesan 10 Ribu Unit Hanya dalam 6 Menit

Sumber Dana: Cadangan Emas Nasional

Untuk mewujudkan strategi ini, Raza mengusulkan konversi sebagian cadangan emas India, yang saat ini bernilai USD 84,5 miliar, menjadi Ethereum. Dengan harga ETH sekitar USD 3.650 per koin, India berpotensi memperoleh lebih dari 23 juta ETH untuk di-staking.

Perdebatan dengan Pendukung Bitcoin

Meski ide ini menuai perhatian, tidak semua pihak sepakat. Tokoh kripto Aditya Singh berpendapat bahwa Bitcoin lebih layak dijadikan cadangan strategis nasional dibanding Ethereum. Namun, Raza menegaskan bahwa mekanisme staking likuid yang kini populer di AS telah menghasilkan miliaran dolar bagi perusahaan-perusahaan Amerika.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan