Singapura Siap Akui Palestina, Dukung Solusi Dua Negara
Singapura: Singapura menyatakan siap secara prinsip untuk mengakui negara Palestina. Pernyataan ini disampaikan oleh utusan Singapura, Kevin Cheok, dalam konferensi tingkat tinggi PBB di New York, Selasa (29/7/2025).
Melansir dari The Straits Times, menurutnya, pengakuan terhadap Palestina harus berkontribusi pada tercapainya perdamaian dan solusi dua negara yang dinegosiasikan. Selain itu, Singapura juga mempertimbangkan pengiriman tim medis ke wilayah tersebut untuk membantu pasien dari Gaza.
Dalam jangka panjang, negara ini bersedia mendukung upaya rekonstruksi Gaza apabila gencatan senjata permanen berhasil dicapai. Cheok menegaskan bahwa Singapura secara konsisten mendukung solusi dua negara yang sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Kami sangat yakin bahwa ini adalah satu-satunya jalan yang layak untuk mencapai solusi yang komprehensif, adil, dan tahan lama bagi konflik yang telah berlangsung lama ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Singapura juga menyatakan dukungannya terhadap Rencana Rekonstruksi Gaza yang diajukan oleh Mesir. Rencana tersebut merupakan dokumen setebal 112 halaman yang mencakup peta pembangunan ulang Gaza.
Dokumen ini menampilkan visualisasi perumahan dan fasilitas publik yang dirancang menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Konferensi PBB ini diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi dan dihadiri oleh perwakilan dari 125 negara.
Cheok menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza yang sangat memprihatinkan. Ia menyatakan bahwa penolakan bantuan kemanusiaan menyebabkan kelaparan dan kekurangan layanan medis penting.
Hingga saat ini, Singapura telah memberikan lebih dari US$17 juta (Rp280,3 miliar) dalam bentuk bantuan uang dan barang. Negara ini juga bekerja sama dengan UNICEF dan UNRWA untuk membantu warga Palestina yang terdampak krisis.
Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang, Singapura akan meluncurkan dua inisiatif baru pada tahun 2026. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung Otoritas Palestina dalam mempersiapkan rakyat Palestina menuju kemerdekaan.
Inisiatif pertama adalah kerja sama dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) untuk melatih Kepolisian Sipil Palestina. Inisiatif kedua berupa program pelatihan untuk para pemimpin muda Palestina tentang tata kelola dan administrasi publik.