Alasan Aksara Batak Tak Masuk Sejarah Indonesia II

--

IKLAN UMROH

Depok: Editor Jilid Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Ninie Susanti membeberkan, alasan sejarah aksara Batak tidak masuk dalam bab dua buku Sejarah Indonesia terbaru. Menurutnya, hal itu lantaran memiliki kesamaan dengan Aksara Ulu yang berada di Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung. 

Ia mengatakan, dalam proses penulisan ulang sejarah Indonesia pada bab dua, para sejarawan telah melakukan riset mendalam terutama pada aksara Batak. Balai Arkeologi Sumatra Utara, khususnya, telah melakukan berbagai macam penelitian pada prasasti di daerah Sidikalang, Medan. 

"Kami menemukan tujuh prasasti berbahasa dan beraksara Batak. Di sana para sejarawan menemukan dan menyebutnya sebagai aksara Batak tertua dari abad ke-16," kata Ninie dalam 'Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia', Fakultas Ilmu Kebudayaan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (25/7/2025).

Dalam pemaparannya, pada bab dua, sejarah Indonesia akan berfokus kepada peradaban hingga persilangan budaya antara Hindu-Budha. Selain itu juga  penampilkan peranan aksara dalam konsep kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara (Indonesia). 

Ia mengatakan, pemaparan pada konsep aksara Batak akan dibahas secara mendalam pada bab ketiga. "Karena perkembangan aksara ini dari Palawa yang kemudian menjadi aksara kuno hingga menjadi Aksara Ulu, Rejang, dan Batak," katanya, menjelaskan.

Ia berharap, pada bab ketiga, pembahasan tentang aksara di Nusantara akan lebih rinci dan terstruktur. Sehingga, masyarakat Indonesia akan lebih memahami asal-usul aksara Nusantara tercipta. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan