China Tawarkan Jadi Mediator Sengketa Perbatasan Thailand-Kamboja

--

IKLAN UMROH

Batam: China menyatakan kesiapannya untuk membantu menyelesaikan sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang kembali memanas sejak akhir Mei lalu. Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri China setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menlu Thailand Maris Sangiampongsa di sela-sela KTT ASEAN yang berlangsung di Malaysia pada 10 Juli 2025.

 

Ketegangan antara kedua negara Asia Tenggara itu meningkat setelah insiden baku tembak di wilayah perbatasan yang disengketakan, yang menewaskan seorang tentara Kamboja. Sengketa ini mencakup wilayah sepanjang 820 kilometer perbatasan yang belum sepenuhnya ditetapkan secara resmi sejak lama. Situasi tersebut mendorong Kamboja untuk mengajukan kasus ini ke Mahkamah Internasional (ICJ) bulan lalu.

 

Sebagai mitra dekat kedua negara, China menawarkan diri sebagai pihak yang dapat memainkan peran konstruktif dalam menjaga stabilitas kawasan dengan mengedepankan pendekatan objektif dan adil. China juga menekankan pentingnya koeksistensi damai antara Thailand dan Kamboja demi stabilitas regional dan kelangsungan kerja sama ASEAN.

 

Dalam pertemuan terpisah dengan Menlu Kamboja Prak Sokhonn, Wang Yi kembali menegaskan posisi netral Beijing dalam isu perbatasan tersebut. Selain itu, China juga menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya kejahatan lintas batas di kawasan, termasuk perjudian online ilegal, penipuan daring, pemalsuan, dan penyelundupan, yang dinilai merugikan hubungan bilateral dan keamanan kawasan.

 

Tak hanya fokus pada isu regional, China juga menyinggung dampak ketegangan ekonomi global seperti tarif AS terhadap perekonomian Asia Tenggara. Beijing menyatakan keyakinannya bahwa negara-negara ASEAN mampu menghadapi tantangan global secara kolektif dan melindungi kepentingan bersama maupun masing-masing negara secara mandiri

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan