Netanyahu Klaim Menang atas Iran, Pertimbangkan Pemilu Dini Usai Gencatan Senjata

--

HARIANOKUSELATAN - Gencatan senjata antara Israel dan Iran yang mulai berlaku pada Selasa disambut dengan klaim kemenangan dari semua pihak yang terlibat. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa intervensi diplomatik dan militernya berperan besar dalam menghentikan konflik. Di sisi lain, pemimpin Iran dan Israel masing-masing mengklaim telah meraih kemenangan dalam konfrontasi regional yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Namun di Israel, narasi yang berkembang menyebutkan bahwa hasil akhir dari konflik justru memperkuat posisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara signifikan.

Hanya dua pekan lalu, posisi Netanyahu dinilai berada di ujung tanduk. Menjelang perintah serangan sepihak terhadap Iran, koalisi pemerintahannya hanya mampu bertahan berkat kesepakatan mendadak dengan anggota parlemen yang sempat membelot. Dukungan publik dan politik terhadap perang di Gaza juga mulai menurun, sementara sekutu-sekutu internasional Israel mulai melayangkan protes atas blokade yang dilakukan terhadap wilayah Palestina tersebut.

BACA JUGA:Damkar OKU Selatan Evakuasi Ular Piton Usai Mangsa Ternak Warga

BACA JUGA:Sat Pol PP OKUS Ikut MoU Sumsel, Operasi Penertiban Bakal Masif

BACA JUGA:Banjir Besar Rendam Wilayah Barat Daya Tiongkok, Depresi Tropis Ancam Banjir Susulan

Kini, Netanyahu mengklaim bahwa ia telah berhasil melemahkan musuh regional paling berbahaya, Iran, bahkan menyatakan bahwa program nuklir Iran telah “dibuang ke saluran pembuangan”.

Didorong oleh meningkatnya popularitas dalam jajak pendapat dan citra keberhasilan dalam menghadapi Iran, Netanyahu dikabarkan mempertimbangkan untuk menggelar pemilu dini. Media Israel melaporkan bahwa ia tengah menimbang langkah tersebut guna memanfaatkan momentum politik.

 

Selama lebih dari tiga dekade, Netanyahu telah membangun narasi ancaman dari Iran, berulang kali memperingatkan bahwa Teheran tengah mengembangkan senjata nuklir — meskipun dibantah oleh pihak Iran. Kini, ia dapat mengukuhkan citranya sebagai pemimpin yang berhasil menghentikan ancaman tersebut. (dsr)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan