Aksi Dukung Palestine Action Ricuh di London, Pemerintah Inggris Akan Larang Kelompok Tersebut

--

LONDON, HARIANOKUSELATAN – Aksi unjuk rasa mendukung Palestine Action di Trafalgar Square, London, berujung ricuh setelah massa bentrok dengan polisi. Kericuhan terjadi saat aparat mencoba menangkap seorang demonstran, memicu dorongan massa dan teriakan “lepaskan mereka!”.

Sejumlah jalan di sekitar lokasi ditutup, dan barisan polisi dikerahkan untuk mencegah peserta aksi keluar dari area. Beberapa orang ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil tahanan.

Awalnya, unjuk rasa ini direncanakan digelar di depan Gedung Parlemen, namun lokasi dipindahkan oleh panitia setelah Kepolisian Metropolitan (Met) menetapkan zona larangan (exclusion zone) pada Senin pagi.

Kepala Kepolisian Met, Sir Mark Rowley, menyatakan dirinya “terkejut dan frustrasi” atas aksi tersebut. Ia menyebut Palestine Action sebagai “kelompok ekstremis kriminal yang terorganisir”.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Inggris Yvette Cooper mengumumkan bahwa pemerintah akan melarang Palestine Action. Ia akan mengajukan rancangan pelarangan ke Parlemen pekan depan. Jika disetujui, maka menjadi anggota atau mendukung kelompok tersebut akan dianggap tindak pidana dengan hukuman maksimal 14 tahun penjara.

Aksi dibubarkan sekitar pukul 15.00 waktu setempat sesuai dengan perintah dari Kepolisian London. Mereka yang menolak meninggalkan lokasi ditangkap.

Juru bicara Palestine Action, Max Geller, membantah tuduhan bahwa kelompoknya terlibat dalam kegiatan yang didukung kekuatan asing. Ia menegaskan bahwa tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut dan menyebut pelarangan ini sebagai “langkah yang merugikan demokrasi”.

Langkah pelarangan ini diambil setelah kelompok tersebut mempublikasikan video aksi di pangkalan militer RAF Brize Norton, Oxfordshire, termasuk menyemprotkan cat ke mesin pesawat militer.

Hingga saat ini, sebanyak 81 organisasi telah masuk daftar kelompok terlarang berdasarkan Undang-Undang Terorisme 2000 di Inggris, termasuk Hamas, Al-Qaeda, National Action, dan Wagner Group.

Palestine Action dikenal karena aksinya yang kontroversial, termasuk menyemprot kantor Allianz di London dengan cat merah dan merusak lapangan golf milik Donald Trump di Skotlandia, sebagai bentuk protes terhadap hubungan perusahaan tersebut dengan industri pertahanan Israel.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan