Pedagang Pasar Cinde Menjerit! Tujuh Tahun Terlantar, Kini Harapan Cuma pada Jaksa

Suasana tampak depan pedagang Pasar Cinde Palembang saat ini. -Foto: Ist.-
Dari Cagar Budaya Jadi Bangunan Mati
Pasar Cinde lama dulunya merupakan bangunan bersejarah yang diakui sebagai bagian dari cagar budaya Palembang. Namun, sejak dibongkar total pada Juni 2018 oleh pihak pengembang PT Magna Beatum Aldiron Plaza Cinde, tak ada kemajuan berarti.
Pandemi COVID-19 memang menjadi alasan proyek ini berhenti pada 2019, tapi sejak itu, tak pernah ada kejelasan kapan dan apakah proyek ini akan dilanjutkan.
Sampai hari ini, area proyek terkunci rapat, dikelilingi tembok tinggi dan minim aktivitas. Warga hanya bisa menatap dinding bisu yang menjadi simbol gagalnya sebuah janji pembangunan.
BACA JUGA:Tingkatkan Kinerja, Dinas Perpustakaan OKU Selatan Ikuti Bimtek di Sumsel
BACA JUGA:Bupati OKU Selatan Sidak Puskesmas Tiga Dihaji
Semua Menanti Kejelasan
Kini, semua mata tertuju pada Kejati Sumsel. Para pedagang, warga, dan pemerhati sejarah berharap jaksa mampu membongkar siapa sebenarnya yang harus bertanggung jawab atas proyek yang berubah jadi puing ini.
"Kami cuma minta kejelasan. Jangan biarkan kami terus hidup dalam ketidakpastian," tutup Emi dengan mata berkaca.
Lebih dari sekadar bangunan, Pasar Cinde adalah harapan ribuan orang. Dan harapan itu kini bergantung pada seberapa jauh jaksa mampu membuka tabir kasus yang sudah terlalu lama tertutup.