Apple Perkenalkan "Liquid Glass" di WWDC 2025, Desain Baru Tuai Kritik Tajam

OKUS, HARIANOKUSELATAN – Apple resmi memperkenalkan bahasa desain terbaru mereka bertajuk "Liquid Glass" dalam gelaran tahunan WWDC 2025, yang akan diterapkan pada pembaruan sistem operasi iOS 18, iPadOS 18, dan macOS 15 akhir tahun ini. Namun, alih-alih mendapat pujian, desain baru ini justru menuai kritik dari para pengembang, desainer, hingga pengguna dengan kebutuhan aksesibilitas khusus.

Liquid Glass menampilkan efek transparansi dan blur yang menyerupai kaca cair, mirip dengan desain Aero Glass milik Microsoft yang diperkenalkan sejak Windows Vista pada 2006. Sayangnya, Apple dinilai hanya mengulang tren lama tanpa perbaikan berarti—dan lebih parahnya, mengorbankan kenyamanan visual dan aksesibilitas.

“Teks sulit dibaca, elemen antarmuka menyatu tanpa batas jelas, ini bukan desain yang inklusif,” tulis salah satu pengguna X (Twitter) yang juga menyebut dirinya penyandang disleksia.

Kontrol pusat (Control Center) yang baru menjadi sorotan utama. Efek blur yang terlalu tipis membuat teks dan ikon di belakangnya masih terlihat jelas, menyebabkan kebingungan visual yang bisa berdampak buruk bagi pengguna dengan gangguan penglihatan atau kesulitan belajar.

Sementara Apple selama ini dikenal sebagai pelopor desain ramah pengguna, langkah ini dinilai bertolak belakang dengan prinsip desain universal yang menjamin keterjangkauan fitur bagi semua kalangan.

“Aero Glass dulu memastikan latar belakang cukup blur agar teks tetap kontras. Apple sepertinya lupa pelajaran itu,” ungkap seorang pengembang UI senior dalam tanggapannya.

Developer beta dari iOS 18 dan macOS 15 dengan Liquid Glass kini sudah tersedia, namun Apple belum memberikan komentar resmi mengenai keluhan terkait kontras dan keterbacaan dalam antarmuka barunya.

Dengan peluncuran publik dijadwalkan akhir tahun 2025, publik berharap Apple akan mendengarkan masukan dan memperbaiki desain ini sebelum resmi dirilis secara luas.