Pengamat Kritik Perekrutan 24.000 Tamtama TNI AD untuk Kompi Non-Pertahanan

--
HARIANOKUSELATAN - Pengamat militer dan Ketua Badan Pekerja Centra Initiative, Al Araf, mengkritik rekrutmen besar-besaran calon Tamtama oleh TNI Angkatan Darat (AD) untuk mengisi empat kompi non-tempur dalam struktur Batalyon Teritorial Pembangunan.
Keempat kompi yang dimaksud adalah Kompi Pertanian, Kompi Peternakan, Kompi Medis, dan Kompi Zeni. Menurut Al Araf, formasi ini menyalahi jati diri dan tugas utama TNI sebagai alat pertahanan negara.
“TNI direkrut dan dilatih untuk persiapan perang, bukan untuk urus pertanian, perkebunan, dan peternakan,” tegas Al Araf, Minggu (8/6/2025). Ia menilai pelibatan TNI dalam sektor non-pertahanan melemahkan profesionalisme dan berpotensi mengancam kedaulatan negara.
BACA JUGA:Kloter BDJ 09 Suguhkan Mahidin untuk Menyemangati Jemaah Saat Armuzna
BACA JUGA:Dinkes OKU Selatan minta posyandu tingkatkan pelayanan lansia
BACA JUGA:Wakil Bupati OKU Selatan Tinjau dan Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran
Al Araf juga meminta DPR dan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengawasi dan mengevaluasi kebijakan ini. “Karena ini sudah menyimpang dari tugas konstitusional TNI,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan, rekrutmen 24.000 tamtama dilakukan untuk mendukung pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan di seluruh Indonesia, yang bertujuan membantu stabilitas dan pembangunan daerah, termasuk ketahanan pangan dan pelayanan kesehatan. (dst)