Mengapa Umat Islam Harus Berkurban Saat Lebaran Haji? Ini Penjelasannya

--

Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Iduladha atau yang dikenal juga sebagai Lebaran Haji. Salah satu ibadah yang identik dengan perayaan ini adalah penyembelihan hewan kurban. Lalu, mengapa umat Islam dianjurkan untuk berkurban pada momen ini?

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Cholil Nafis, menjelaskan bahwa kurban merupakan bentuk ketaatan dan keteladanan dari Nabi Ibrahim AS. Dalam sejarah Islam, Nabi Ibrahim bersedia menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT. Namun, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai bukti kasih sayang-Nya.

"Ibadah kurban mengajarkan keikhlasan, ketaatan, dan kepedulian sosial. Daging dari hewan kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, mempererat ukhuwah dan mengurangi kesenjangan sosial," ujarnya.

Dalam ajaran Islam, berkurban hukumnya sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan, terutama bagi muslim yang mampu secara finansial. Hewan yang dikurbankan pun harus memenuhi syarat tertentu seperti sehat, cukup umur, dan tidak cacat.

Selain aspek spiritual, ibadah kurban juga memiliki nilai sosial dan ekonomi. Ribuan hewan kurban yang disembelih selama Iduladha memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama mereka yang jarang mengonsumsi daging.

"Semangat berbagi inilah yang menjadi inti dari Iduladha. Kita diajarkan untuk tidak hanya taat kepada Allah, tetapi juga peduli terhadap sesama," tambah KH. Cholil.

 

Momen kurban juga menjadi pengingat bahwa segala sesuatu yang dimiliki manusia hanyalah titipan Allah SWT, dan pengorbanan di jalan kebaikan adalah bagian dari pengabdian seorang hamba.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan