BYD Picu Perang Harga Mobil Listrik di China, Produsen Mulai Goyah

--
HARIANOKUSELATAN - Raksasa otomotif BYD kembali memanaskan persaingan pasar mobil listrik di China dengan memangkas harga lebih dari selusin modelnya, termasuk Seagull, yang kini dijual hanya 55.800 yuan atau sekitar USD 7.765. Padahal sebelumnya, harga model hatchback tersebut nyaris USD 10.000.
Langkah agresif BYD ini memicu kekhawatiran akan perang harga yang lebih dalam di industri otomotif China. Saham sejumlah produsen mobil langsung merosot setelah pengumuman tersebut. Banyak analis menilai kondisi ini dapat mengancam eksistensi produsen kecil dan start-up seperti Neta dan Polestar.
“Ini menunjukkan pertumpahan darah di akhir tahun ini,” ujar Tu Le, Direktur Pelaksana Sino Auto Insights. “Ini bisa menjadi efek domino yang menekan pemain lemah yang sudah terseok-seok.”
BACA JUGA:Harga Seafood dan Daging di Pasar Muaradua Stabil, Udang Ijo Super Tembus Rp120 Ribu per Kilogram
BACA JUGA:Lurah Bandar Agung Ranau Himbau Warga Kandangkan Anjing, Pemusnahan Anjing Liar Segera Dilakukan
BACA JUGA:Harga Seafood dan Daging di Pasar Muaradua Stabil, Udang Ijo Super Tembus Rp120 Ribu per Kilogram
Pasar mobil listrik China memang dibanjiri oleh banyak pemain baru. Namun, data dari Jato Dynamics mengungkapkan bahwa dari 169 produsen, lebih dari setengahnya hanya menguasai pangsa pasar kurang dari 0,1 persen.
Selain perang harga, praktik penjualan mobil bekas dengan jarak tempuh nol kilometer juga jadi sorotan. Taktik ini dinilai sebagai upaya produsen dan dealer untuk mengejar target penjualan, meskipun berpotensi menambah tekanan pada industri.