Makin Lengket, Kerjasama China dan Indonesia Siap Ubah Masa Depan Ekonomi RI

Resmi Jalin Kerjasama dengan Kamar Dagang China, Kadin Soroti Peluang Investasi Baru. -Foto: Bianca Chairunisa.-
JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok terus menunjukkan penguatan signifikan setelah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang diwakili oleh Ketua Komite Tiongkok, Garibaldi 'Boy' Thohir, dan China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI) pada Sabtu, 24 Mei 2025 lalu.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk memperluas sinergi lintas sektor, mempererat hubungan bisnis bilateral, serta menciptakan peluang investasi yang saling menguntungkan di masa depan.
Salah satu bentuk konkret dari kolaborasi ini adalah dukungan terhadap program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Program tersebut dirancang untuk menyediakan sekitar 80 juta paket makanan bergizi setiap hari bagi anak-anak dan ibu hamil.
BACA JUGA:KTT ASEAN Memanas! Prabowo Tegaskan RI Siap Jadi Penjaga Stabilitas Kawasan
BACA JUGA:Dipecat MU, Kini Erik Ten Hag Tangani Klub yang Lebih Hebat
“Saya bersama Pak Boy dari KIKT berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan MBG. Ini adalah proyek besar dengan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujar Anindya saat ditemui di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Anindya juga menjelaskan bahwa CCCI dan Kadin akan menyokong program ini melalui pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang nantinya akan digunakan untuk penyediaan dapur umum, distribusi bahan pangan seperti protein dan karbohidrat, hingga pengembangan teknologi pertanian dan genomic sequencing.
BACA JUGA:Usai Sabet Gelar Best XI dan Top Skor Liga 1, Rizky Ridho Langsung Diincar Klub Eropa
BACA JUGA:Kabur Usai Dituduh Terima Suap Rp50 Juta, Mantan Plt Kadis PMD Sumsel Jadi DPO
“Kami targetkan purwarupa (prototype) SPPG ini bisa jadi sebelum 17 Agustus 2025, dan lokasinya akan disesuaikan dengan titik-titik investasi strategis, misalnya di Halmahera Timur, Sulawesi, atau Kalimantan,” tambahnya.
Sementara itu, Boy Thohir mengungkapkan bahwa potensi kerja sama kedua negara sangat luas. Beberapa sektor yang menjadi fokus meliputi teknologi kecerdasan buatan (AI), proyek kereta cepat, industri pesawat, hilirisasi sumber daya, bidang kesehatan, pendidikan, serta transformasi teknologi.
BACA JUGA:Ngeri! Jaksa Dibacok Brutal di Ladang Sawit, Kejagung Langsung Bergerak
BACA JUGA:KPK Sikat Aset Mewah Pejabat Kemnaker! Mobil Langka hingga Vespa Ikut Disita
“Semua ini mencerminkan keseriusan Indonesia dan Tiongkok dalam membangun hubungan ekonomi yang lebih dalam serta memperkuat diplomasi antar masyarakat,” tegas Boy.