Indonesia Siap Ambil Peran dalam Merancang Tatanan Dunia Baru

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat memberikan pemaparan di Annenberg Conference Room, Stanford University, Palo Alto, Amerika Serikat, Selasa 20 Mei 2025 -Foto: Ist.-

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, menegaskan bahwa Indonesia siap memainkan peran strategis dalam merancang tatanan dunia baru. Menurutnya, Indonesia tak hanya ingin menjadi mitra dagang, tapi juga kekuatan global yang sejajar dalam membangun masa depan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

“Indonesia tidak hanya menjadi penonton, tapi mitra yang aktif dengan prinsip perdamaian, kemakmuran, dan kebijakan yang berpihak,” kata Ibas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Pernyataan ini disampaikan Ibas saat menjadi pembicara dalam forum “US-Indonesia Economic Security Roundtable” yang digelar di Annenberg Conference Room, Stanford University, Palo Alto, Amerika Serikat, pada 20 Mei 2025 lalu.

Dalam paparannya, Ibas menyoroti pentingnya menyambut kebangkitan Tiongkok secara konstruktif sebagai peluang untuk memperkuat perdamaian dan membangun kesejahteraan bersama. Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan kekuatan antara negara-negara besar di tengah dinamika global saat ini.

BACA JUGA:Kabinet Merah Putih Aman, Istana Sebut Belum Ada Wacana Reshuffle

BACA JUGA:Aprilia Pastikan Kontrak Jorge Martin Berlaku hingga 2026

“Indonesia dan Amerika Serikat memiliki hubungan strategis di berbagai bidang. Dan kini, dengan meningkatnya peran Tiongkok, kita berharap semuanya berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran, sebagaimana telah dilakukan Amerika Serikat bersama Indonesia,” ujar putra Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Ibas juga mengulas sejarah panjang hubungan erat antara Indonesia dan Amerika Serikat, mulai dari kerja sama perdagangan, pembangunan, hingga hubungan antarwarga yang dilandasi saling percaya.

“Dari Jakarta ke Washington, dari sawah di Jawa Tengah hingga ke pusat data di Silicon Valley, kita terhubung bukan hanya oleh kepentingan ekonomi, tapi juga nilai dan kepercayaan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ibas menekankan bahwa saat ini keamanan ekonomi tidak cukup dilihat dari sisi angka, tapi juga narasi. Ia menyebut Indonesia sedang bertransformasi dari negara yang bergantung menjadi bangsa yang bermartabat.

“Kita memasuki era di mana keamanan ekonomi adalah cerita tentang kerja sama, bukan konflik. Tentang transisi dari ketergantungan menuju kemandirian dan harga diri,” tuturnya.

BACA JUGA:Patrick Kluivert Terpesona, Markas TC Timnas di Bali Bikin Takjub

BACA JUGA:Presiden Teken Perpres 66/2025, Jaksa Kini Dapat Perlindungan dari TNI-Polri

Sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin, Ibas juga menyinggung soal kebijakan global yang kian terfragmentasi. Ia mengkritisi kenyataan bahwa sebagian besar kebijakan dunia dibuat hanya untuk kepentingan segelintir pihak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan