Jokowi Masuk Bursa Ketum PSI, PDIP Pilih Bungkam

Politikus PDI Perjuangan Aria Bima enggan mengomentari soal peluang Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). -Foto: Anisha Aprilia.-

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), namun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memilih tidak banyak berkomentar.

Politikus senior PDIP Aria Bima menegaskan bahwa urusan internal PSI sepenuhnya menjadi wewenang partai tersebut dan bukan urusan pihak luar.

“Urusan PSI kok tanya saya, kan internal PSI. PDI menyalonkan siapa kan internal PDI, tidak dicampuri. PSI punya independensi untuk memutuskan siapa pun, itu hak setiap organisasi,” kata Aria di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025) malam.

BACA JUGA:Alex Pastoor Bikin Heboh Belanda, Rela Berkorban Demi Indonesia

BACA JUGA:Pemain Tangerang Hawks, Jarred Dwayne Shaw Tersandung Kasus Narkoba

Ia menyampaikan bahwa PDIP menghormati seluruh proses kongres partai politik lain, termasuk PSI, dan berharap forum tersebut menjadi penguat demokrasi di tanah air.

“Kongres partai kita hormati. Kita menghormati seluruh partai di Indonesia ini untuk memberikan pengabdian kepada bangsa lewat demokratisasi,” ujarnya.

“Kita harapkan kongres PSI juga menjadi instrumen penguat demokrasi dan menguatkan berbagai hal yang menyangkut dinamika nasional,” tambahnya.

BACA JUGA:Australia Dukung Indonesia Masuk OECD dan CPTPP

BACA JUGA:Prabowo Tegas di Forum Dunia: Cukup Resolusi, Saatnya Bertindak untuk Palestina

PSI Resmi Buka Pendaftaran Calon Ketum Baru

PSI diketahui telah resmi membuka pendaftaran bakal calon ketua umum sejak Selasa, 13 Mei 2025. Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman menyampaikan bahwa siapa pun bisa mendaftar selama memenuhi persyaratan.

“Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan, Mas,” ujar Andy kepada wartawan.

BACA JUGA:Kemenag Minta Para KUA Kelola Tanah Wakaf Sesuai Fungsi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan