Alex Pastoor Bikin Heboh Belanda, Rela Berkorban Demi Indonesia

Hebohkan Belanda! Alex Pastoor Berkorban Demi Indonesia, TC Timnas di Bali Dipercepat. -Foto: Tangkapan Layar X.-

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Saat banyak pelatih asal Eropa membidik karier di kompetisi elite Benua Biru, Alex Pastoor justru mengambil langkah tak terduga: menolak tawaran SC Heerenveen demi melanjutkan kiprahnya bersama Timnas Indonesia.

Pelatih asal Belanda itu dikabarkan menolak secara halus tawaran dari klub Eredivisie tersebut yang sedang mencari pelatih anyar usai kepergian Robin van Persie ke Feyenoord. Keputusan ini menegaskan komitmen Pastoor yang saat ini menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia, mendampingi pelatih kepala Patrick Kluivert, serta rekan senegaranya, Denny Landzaat dan Gerald Vanenburg.

BACA JUGA:Pemain Tangerang Hawks, Jarred Dwayne Shaw Tersandung Kasus Narkoba

BACA JUGA:Australia Dukung Indonesia Masuk OECD dan CPTPP

Fokus Menuju Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Keempat pelatih tersebut tengah mempersiapkan Skuad Garuda untuk melanjutkan kiprahnya di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga Grup C dengan 6 poin, menjaga asa untuk lolos ke babak selanjutnya.

Tak hanya serius di lapangan, Pastoor juga menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap budaya dan keindahan alam Indonesia. Ia bersama Landzaat sempat menjelajahi Ternate, Maluku Utara, awal tahun ini.

BACA JUGA:Prabowo Tegas di Forum Dunia: Cukup Resolusi, Saatnya Bertindak untuk Palestina

BACA JUGA:Kemenag Minta Para KUA Kelola Tanah Wakaf Sesuai Fungsi

Jelajah Ternate, dari Sejarah hingga Pantai

Dalam kunjungan ke Ternate, keduanya menghadiri laga Malut United kontra Borneo FC di Stadion Gelora Kie Raha. Sebelum pertandingan, mereka menyempatkan diri mengunjungi situs sejarah seperti Benteng Oranje, bekas pusat pemerintahan VOC yang kini menjadi destinasi wisata sejarah.

Tak berhenti di situ, keduanya juga menyambangi Museum Rempah yang merekam sejarah perdagangan pala dan cengkeh—komoditas yang dulu membuat bangsa Eropa datang ke Nusantara.

Perjalanan mereka ditutup dengan kunjungan ke Pantai Jikomalamo, menikmati panorama laut biru kehijauan, berbaur dengan anak-anak lokal, serta mencicipi es kelapa muda di pinggir pantai.

BACA JUGA:Bupati Tekankan Pentingnya Layanan Terpadu untuk Anak Usia Dini

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan