Produsen mobil di AS desak Trump batalkan rencana tarif robot pabrik
Jakarta - Sejumlah produsen mobil besar di Amerika Serikat (AS) mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membatalkan rencana penerapan tarif impor terhadap robot pabrik dan mesin industri.
Menurut siaran Carscoops pada Jumat, mereka memperingatkan bahwa penerapan kebijakan itu justru bisa menaikkan biaya produksi kendaraan dan membuat harga mobil di AS semakin mahal.
Dalam suratnya kepada Julia Khersonky, Wakil Asisten Menteri Perdagangan AS untuk Perdagangan Strategis, Alliance for Automotive Innovation menyoroti bahwa sekitar 40 persen instalasi robot dan mesin industri di AS digunakan untuk kegiatan produksi dalam bidang otomotif.
Aliansi yang mewakili merek seperti Ford, GM, Toyota, Honda, BMW, Mercedes, Nissan, Kia, Subaru, Mazda, dan Stellantis itu menegaskan bahwa otomatisasi tetap menjadi inti manufaktur mobil modern, membantu pekerja dalam pengerjaan tugas seperti pengecatan, pengelasan, pengikatan berkecepatan tinggi, dan penanganan material.
Mereka memperingatkan bahwa penerapan tarif baru akan meningkatkan biaya peralatan di pabrik, menunda proses produksi, dan berpotensi menyebabkan kekurangan pasokan kendaraan. Akibatnya, harga mobil baru di pasar AS bisa kian melambung.
Asosiasi menyatakan, "Peningkatan biaya peralatan di fasilitas yang sudah ada akan meningkatkan biaya produksi secara keseluruhan bagi produsen otomotif, dapat menyebabkan penundaan produksi, dan mungkin mengakibatkan kekurangan kendaraan serta kenaikan harga kendaraan bagi konsumen Amerika pada saat harga kendaraan baru sudah berada pada level tertinggi sepanjang sejarah."
