Bangun Studio Game? Nggak Cuma Butuh Duit, Tapi Mental Baja Juga

Selasa 22 Apr 2025 - 15:21 WIB
Reporter : Arel Muzaki
Editor : Arel Muzaki

HARIANOKUSELATAN.ID – Mendirikan studio game sendiri memang jadi impian banyak developer, tapi realitanya tidak semudah yang dibayangkan. Menurut Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein, tantangan utama bukan hanya soal uang, tapi juga soal mentalitas dan kesiapan menghadapi tekanan.

“Urusan finansial masih bisa dikelola, misalnya dengan komitmen pribadi untuk tidak ambil gaji selama satu tahun. Tapi mental untuk jadi entrepreneur—mengambil keputusan sendiri dan menanggung semua risikonya—itu hal lain yang jauh lebih berat,” jelas Shafiq dalam acara peluncuran Google x Unity Game Developer Training Program 2025 di Thamrin Nine Ballroom.

BACA JUGA:Konsumsi Kurma Setiap Hari, Ini Manfaat Kesehatannya

BACA JUGA:???? Harga Emas Antam Capai Rp 1,9 Juta per Gram, Tertinggi di April 2025

Jadi Bos Itu Berat

Saat mendirikan studio sendiri, seorang developer harus siap menanggung semua beban. Berbeda dengan saat masih menjadi karyawan yang bisa mengandalkan arahan atasan, menjadi pemilik berarti setiap masalah adalah tanggung jawab pribadi.

“Kadang kita bertanya ke diri sendiri: 'Apa gue benar-benar siap menghadapi semua ini?'”

Jangan Terburu-buru, Kumpulkan Pengalaman Dulu

Shafiq menyarankan agar siapa pun yang berminat membangun studio game tidak terburu-buru. Menurutnya, pengalaman di industri sangat penting untuk memahami tantangan yang akan dihadapi. Jangan langsung bikin studio setelah lulus kuliah.

BACA JUGA:9 Makanan Tinggi Protein Murah yang Bisa Kamu Coba di Rumah

BACA JUGA: Bupati Abusama Lepas Kafilah STQ OKU Selatan ke Tingkat Provinsi

“Kalau di luar negeri, yang bikin studio itu biasanya veteran yang sudah bertahun-tahun kerja di industri, baru kemudian keluar dan bikin sendiri. Contohnya ya kayak Hideo Kojima.”

Solo Developer vs Studio Berisi Tim

Membangun studio juga bergantung pada skala:

Solo developer mungkin lebih mudah dari sisi biaya dan fleksibilitas, tapi tetap menantang dari segi manajemen waktu dan tenaga.

Kategori :