Games as a Service – Ubisoft sebelumnya sudah merilis beberapa GaaS, seperti The Division, XDefiant, dan Skull and Bones, yang menunjukkan arah perusahaan untuk lebih fokus ke model bisnis ini.
BACA JUGA:Antisipasi Bencana Alam, BPBD OKU Selatan Beri Edukasi Siswa di TAAM AL - Falah Muaradua
BACA JUGA:Harga Cabai Mulai Turun, Kini Rp38.000 Per Kilogram
Bagaimana Masa Depan Ubisoft?
Keputusan Ubisoft untuk berfokus pada Games as a Service dan Open World mungkin bisa membantu meningkatkan pendapatan mereka dalam jangka panjang. Namun, model Live Service juga berisiko jika game gagal mempertahankan pemain.
Beberapa game GaaS dari Ubisoft sebelumnya, seperti Hyper Scape, justru gagal dan ditutup dalam waktu singkat. Keberhasilan model ini sangat bergantung pada bagaimana Ubisoft menjaga kualitas dan memberikan pengalaman yang menarik bagi pemain.(arl)