MUARADUA, HARIAN OKU SELATAN – Kasus demam berdarah (DBD) di OKU Selatan kembali tinggi dalam bebera pekan terakhir. Hal ini diungkapkan Ketua Tim Investigasi Kementerian Kesehatan melalui Balai Litbangkes BTA, saat melakukan survey dan Investigasi di wilayah kelurahan Batu Belang Jaya Muaradua OKU Selatan, rabu (15/11/2023).
“Yah untuk kasus DBD OKU Selatan saat ini sedang tinggi. Untuk keseluruhannya mencapai 80 kasus bulan ini,” Ketua tim investigasi, Lasbudi P. Ambarita, S.Si, M.Sc.
Untuk kasus DBD di OKU Selatan dijelaskannya, cukup tinggi terutama di dua wilayah. Yaitu Talang Jawa Pasar Muaradua dan juga kelurahan Batu Belang Jaya. Hal ini juga yang membuat tim investigasi demam berdarah kembali melakukan investigasi di lokasi yang sama untuk memastikan efektivitas tindakan yang telah dilaksanakan dan mengecek data terkait.
Ketua tim investigasi, Lasbudi P. Ambarita, S.Si, M.Sc, bersama timnya mengecek perkembang biakan demam berdarah di daerah Batu Belang Jaya dan Talang Jawa Pasar Muaradua. Tujuannya adalah untuk mengendalikan penyebaran demam berdarah dan mengurangi jumlah kasus yang ditemukan.
“Upaya investigasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengendalikan penyebaran demam berdarah dan melindungi kesehatan masyarakat,”jelasnya.
Terkait hal ini, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terhindar dari perkembang biakan nyamuk pembawa demam berdarah.
Setelah investigasi dilakukan oleh Balai Litbangkes BTA di Batu Belang Jaya dan Talang Jawa Pasar Muaradua, upaya pengendalian demam berdarah perlu diperkuat melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Selain fogging dan investigasi di lokasi, penting bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran demam berdarah.
Sebagai tindak lanjut dari investigasi yang dilakukan, pemerintah daerah dan puskesmas setempat akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai bahaya demam berdarah serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, akan diadakan pelatihan bagi masyarakat terkait cara mengendalikan penyebaran demam berdarah, termasuk cara menggali jentik nyamuk dan mengelola sampah dengan baik.
Masyarakat diimbau untuk rutin melakukan pembersihan lingkungan, mengubur barang bekas yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk, dan menggunakan alat pelindung, seperti kelambu, untuk mencegah gigitan nyamuk.
Pemerintah daerah juga akan menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat yang terpapar demam berdarah, seperti penanganan medis, konseling, dan dukungan psikososial.
Upaya ini diharapkan tidak hanya mengurangi jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.
Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penyebaran demam berdarah dapat dikendalikan dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. (Dest)