Perkuat Hubungan Ekonomi, Presiden Prabowo Ajak India Berinvestasi di Infrastruktur

Sabtu 25 Jan 2025 - 23:26 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengundang India untuk berinvestasi di sektor pengembangan infrastruktur Indonesia. Ajakan tersebut disampaikan dalam pernyataan bersama dengan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi, saat kunjungan kehormatan di New Delhi, Sabtu (25/1).

BACA JUGA:DPRD Ogan Ilir Desak Perbaikan Jalan Penghubung Payaraman-Lubuk Keliat

BACA JUGA:H Arlan dan Franky Nasril Pimpin Prabumulih, Dari Pengusaha Karet ke Kursi Wali Kota

Ajak Kerja Sama di Berbagai Sektor

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia membuka diri bagi investasi dan partisipasi India di berbagai bidang infrastruktur.

"Kami mengundang kelompok-kelompok India untuk mengambil bagian dalam program pengembangan infrastruktur Indonesia di semua sektor," ujar Presiden.

Selain itu, Presiden berkomitmen mempercepat kerja sama bilateral, khususnya di bidang investasi dan teknologi. Ia menyebutkan bahwa upaya untuk memangkas birokrasi yang menghambat alur investasi akan menjadi prioritas.

BACA JUGA:Tumbangkan Juara Bertahan, Madison Keys Akhirnya Juarai Grand Slam Australian Open 2025

BACA JUGA:Pertamina Enduro VR46 Racing Team Resmi Diluncurkan

Kemitraan Strategis Jangka Panjang

Presiden Prabowo juga telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk memperkuat kemitraan strategis jangka panjang dengan India. Hal ini mencakup peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, energi, kesehatan, digitalisasi, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi informasi.

"Kami ingin memastikan kemitraan ini memberikan manfaat nyata bagi kedua negara," katanya.

Sebagai bentuk penghargaan, Presiden mengucapkan terima kasih kepada PM Narendra Modi atas peluang yang diberikan India bagi Indonesia untuk mempelajari berbagai program inovatif.

"Kami telah mengirim tim teknis untuk belajar dari pengalaman India, dan saat ini banyak program yang sedang kami adopsi sebagai contoh terbaik," jelasnya.

BACA JUGA:Buron Sejak 2021, Tersangka Korupsi e-KTP Rp 2,3 Triliun Ditangkap KPK di Singapura

Kategori :