HARIANOKUSLATAN.ID – Setelah bertahun-tahun fokus di pasar domestik akibat dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Huawei dikabarkan berencana melakukan ekspansi kembali ke pasar global. Informasi ini mengindikasikan bahwa raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut siap bersaing di 60 negara dengan perangkat bertenaga chipset Kirin.
Chip Kirin dan Batasan Teknologi 7nm
Menurut laporan dari Nikkei Asia, Huawei akan mengandalkan chipset Kirin yang diproduksi oleh SMIC menggunakan teknologi manufaktur 7nm. Meskipun tertinggal dibandingkan prosesor 3nm yang dimiliki oleh para pesaing seperti Apple dan Samsung, Huawei tetap percaya diri dengan strategi ini.
BACA JUGA:Peduli Gizi dan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus
BACA JUGA:Tumpukan Sampah Berserakan di Pinggir Jalan pasar saka selabung
Chipset terbaru, Kirin 9020, menjadi senjata utama perusahaan dalam menawarkan performa yang cukup kompetitif di kelasnya. Langkah ini menunjukkan upaya Huawei untuk tetap relevan di pasar teknologi global meski tanpa akses ke teknologi produksi canggih seperti yang dimiliki oleh TSMC.
HarmonyOS Next: Sistem Operasi Mandiri
Huawei juga akan memperkenalkan HarmonyOS Next, sistem operasi yang dikembangkan secara independen dan sepenuhnya terlepas dari basis Android. Sistem ini dioptimalkan untuk mendukung perangkat keras mereka dan menawarkan pengalaman pengguna yang lebih efisien.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah Tiongkok, Huawei telah membangun ekosistem HarmonyOS dengan melibatkan pengembang aplikasi lokal. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan daya tarik di pasar internasional sekaligus mengatasi ketergantungan pada layanan Google.
BACA JUGA:Kain Kawai Kanduk Khas OKU Selatan Resmi di Patenkan
BACA JUGA:Nikmatnya Ikan Mujair Kumbang Asli Ranau
Tantangan di Pasar Global
Meski ambisi Huawei tampak besar, perusahaan ini tetap menghadapi berbagai tantangan:
Persaingan Teknologi: Proses manufaktur 7nm pada chipset Kirin mungkin akan dianggap kurang kompetitif dibandingkan prosesor terbaru dari Qualcomm, MediaTek, atau Apple.
Ketergantungan Ekosistem: Pasar global yang terbiasa dengan Android dan iOS kemungkinan akan skeptis terhadap adopsi HarmonyOS.