MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID - Dalam rangka memperkuat Relawan Siaga Bencana, BPBD OKU Selatan bersama Santri Tanggap Bencana (Santana) dari Yayasan SPMAA Menggelar Workshop Nasional 2024.
Workshop yang diselenggarakan oleh BPBD OKU Selatan bersama Santana dari Yayasan SPMAA itu bertujuan untuk memperkuat kapasitas relawan siaga bencana, khususnya menghadapi ancaman banjir dan longsor yang semakin meningkat.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan Koni Romli, S. Pd., MM. Sabtu, 21 Desember 2024.
BACA JUGA:Tips Memakai Bedak agar Makeup Tahan Lama
BACA JUGA:Karyawan Auto Senyum-Senyum, Gubernur Tetapkan UMK Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
Dukatakannya bahwa saat ini, OKU Selatan berada dalam status Siaga Bencana Banjir dan Longsor hingga Maret 2025.
Sejak tahun 2015 hingga 2024, telah terjadi 55 kejadian tanah longsor, dan ditahun 2024 mencatatkan angka tertinggi yaitu 17 kasus tanah longsor dan jalan amblas.
"Workshop ini diharapkan menjadi langkah nyata untuk membangun kesiapsiagaan dan sinergi antara masyarakat, santri, dan pemerintah dalam menghadapi bencana," harapnya.
BACA JUGA:Sederhana yang Lembut dan Mengembang: Rahasia Membuat Kue Kukus yang Sempurna
BACA JUGA:Polres OKU Selatan Mulai Seleksi Polisi Cilik Generasi 2025
Mari, bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan menjaga lingkungan agar risiko bencana dapat diminimalkan," pintanya.
Jika sudah terjalin kolaborasi dengan baik maka nantinya akan membawa kemudahan dalam menanggapi bencana diwilayah Kabupaten OKU Selatan.
BACA JUGA:Sejak 2010, Usulan Perubahan Jalan Raya OKU Selatan ke Nasional Tak Kunjung Terealisasi
BACA JUGA:Jelang Tahun Baru, Polres OKU Selatan Siapkan Personel Pengamanan
"Alhamdulillah, setelah adanya Workshop ini semua peserta siap berperan dalam kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten OKU Selatan dalam tanggap bencana," ucapnya.