Harianokuselatan.bacakoran.co - Harga kopi global diperkirakan akan meningkat hingga 25 persen pada 2025 akibat cuaca ekstrem yang memengaruhi produksi di Brasil dan Vietnam, dua negara penghasil kopi terbesar dunia.
Prediksi ini disapaikan oleh Anton Trenin, seorang pakar dari Badan Pemeringkat Kredit Analitik Rusia (ACRA).
Cuaca Ekstrem Tekan Produksi Kopi
Brasil, produsen utama kopi Arabika, mengalami kekeringan parah yang mengurangi hasil panennya. Sementara itu, Vietnam, penghasil kopi Robusta terbesar di dunia, menghadapi hujan yang jarang turun serta topan yang memperburuk kondisi pertanian.
"Brasil memenuhi sekitar sepertiga kebutuhan global untuk kopi Arabika, sedangkan Vietnam menjadi penopang pasar Robusta dunia. Penurunan produksi di kedua negara ini menyebabkan ketidakstabilan pasokan dan memengaruhi harga secara signifikan," ungkap Trenin.
Rekor Harga Kopi di Pasar Global
Harga kopi Robusta berjangka mencapai USD5.500 per ton pada 27 November 2024, tertinggi sejak 2008. Sementara itu, Arabika melonjak di atas USD7.300 per ton, rekor tertinggi sejak 1977. Sebelumnya, harga Robusta melewati angka USD4.000 per ton pada April dan USD5.000 pada Agustus 2024.
Dampak Bagi Konsumen dan Petani
BACA JUGA:DPRD OKU Selatan Tampung Aspirasi Warga Buay Runjung dalam Reses Perdana
Pasar kopi di Rusia, yang sepenuhnya bergantung pada impor, turut terkena dampak lonjakan harga akibat nilai tukar dolar AS dan pasokan global yang terbatas. Trenin menambahkan bahwa konsumen Rusia kemungkinan besar akan terus menghadapi kenaikan harga kopi yang signifikan.
Di sisi lain, kenaikan harga ini membawa angin segar bagi petani kopi di negara produsen. Dengan harga yang lebih tinggi, petani berpeluang mendapatkan pendapatan lebih besar meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
Masa Depan Harga Kopi
Situasi ini menegaskan pentingnya langkah antisipatif dalam menghadapi perubahan iklim yang berdampak pada produksi kopi dunia. Dalam beberapa tahun ke depan, ketergantungan pada pasokan kopi dari Brasil dan Vietnam diperkirakan tetap menjadi faktor utama yang memengaruhi dinamika harga di pasar global. (dst)