JAKARTA, HARIANOKUSELATAN.ID - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan 50 hektare tanah untuk relokasi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penyiapan tanah ini dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana yang sedang berlangsung, yang juga dibahas dalam rapat percepatan penanganan bencana yang dipimpin oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Gedung Graha BNPB, Jakarta, pada Selasa, 12 November 2024.
Nusron Wahid menjelaskan bahwa tugas Kementerian ATR/BPN adalah memastikan ketersediaan tanah untuk relokasi korban bencana.
BACA JUGA:17 Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Tol Cipularang, Jumlah Korban 24 Orang
BACA JUGA:Kemkomdigi Hapus 94 Ribu Konten Judi Online Dalam Waktu 3 Hari
“Kepentingan saya menyiapkan tanah untuk relokasi pengungsi, sudah disiapkan, 50 hektare,” ungkap Nusron.
Verifikasi ulang terhadap tanah yang akan digunakan untuk relokasi akan segera dilakukan guna memastikan bahwa tanah tersebut memenuhi syarat clean and clear.
Di atas tanah seluas 50 hektare tersebut, rencananya pemerintah akan membangun 1.100 rumah untuk relokasi korban erupsi.
BACA JUGA:IKD: Identitas Digital Masa Depan yang Gantikan KTP, Ini Manfaatnya
BACA JUGA:Mengapa Tol Cipularang KM 92 Sering Terjadi Kecelakaan? Ini Penyebab Utamanya
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menambahkan bahwa rumah yang akan dibangun dalam waktu dekat diperkirakan siap dalam waktu 8-9 hari setelah proses persiapan lokasi selesai.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, sejumlah Menteri dan Kepala Lembaga Kabinet Merah Putih, serta Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Panglima Tentara Nasional Indonesia.