PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN.ID - Debat publik perdana Pilkada Muratara memanas setelah insiden pengeroyokan antar simpatisan yang terjadi di area parkir Hotel Novotel Palembang pada Selasa, 29 Oktober 2024 malam. Pascainsiden tersebut, seorang simpatisan Paslon nomor urut 3, Hajar Aswan (35), melaporkan dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang menimpanya ke SPKT Polda Sumsel.
Menurut kuasa hukum korban, Dr. Albukhori SH MH, tindakan penganiayaan ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Ia menyebut kejadian serupa sebelumnya terjadi pascadeklarasi paslon di KPU Kabupaten Muratara pada bulan September, dan kasus tersebut sedang diproses di Polres Muratara.
Dalam insiden terbaru ini, Hajar Aswan mengalami memar di pipi kanan dan mengaku diancam menggunakan senjata tajam oleh dua pelaku berinisial A dan I, yang diduga simpatisan paslon lain.
BACA JUGA:1700 Warga Empat Desa di Kecamatan Buay Rawan Siap Hantarkan ABDI Jadi Bupati OKUS
BACA JUGA:Lautan Manusia Padati Desa Rantau Panjang, Ikuti Pengukuhan Tim ABDI
Albukhori juga menegaskan bahwa video yang menampilkan wajah terduga pelaku telah beredar di media sosial. Dengan laporan ini, pihaknya berharap agar Polda Sumsel segera mengambil tindakan tegas.
Sekretaris Tim Pemenangan pasangan Firsa-Efri, Egis Aryanto, turut menyatakan harapannya agar Kapolda Sumsel memberikan instruksi kepada jajaran terkait untuk menyelidiki insiden tersebut.
BACA JUGA:Sumsel Wonderful 2030: Herman Deru Berkomitmen Ubah Wajah Pariwisata Sumsel
Ia juga mengimbau para pendukung Firsa-Efri untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks, serta menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Menanggapi laporan ini, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto, menyatakan pihaknya belum menerima laporan terkait insiden tersebut dan berjanji akan mengonfirmasinya lebih lanjut.