Polisi menduga penyerangan ini telah direncanakan sebelumnya, menyusul perselisihan antara korban dan pelaku beberapa hari sebelumnya.
BACA JUGA:Beredar Video, Seorang Pemuda Congkel Kotak Amal Masjid
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Warga Swadaya Bersihkan Masjid
Pelaku, JA, diduga telah memperingatkan Ali untuk tidak melaksanakan salat Jumat di Masjid Darussalam, Desa Sidodadi. JA, yang menjabat sebagai Kepala Desa, menghendaki agar salat Jumat dipusatkan di Masjid Jami' Sabilil Muttaqin dengan tujuan agar masyarakat fokus pada satu masjid saja.
“Pelaku sempat memperingatkan korban untuk tidak melakukan salat Jumat di masjid baru, melainkan di masjid lama di desa tersebut,” ungkap IPTU Wahyudin.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa pelaku masuk melalui pintu depan rumah korban, mengenakan kaos merah muda, dan membawa pisau yang tersimpan di pinggang sebelah kiri.
Proses Hukum dan Pengejaran Pelaku Polres OKU Timur
Setelah kejadian, pelaku JA langsung melarikan diri, dan polisi kini sedang melakukan pengejaran. “Hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan pengejaran terhadap pelaku,” tambah IPTU Wahyudin.
Insiden ini menggegerkan masyarakat Desa Sidodadi dan sekitarnya, terlebih mengingat status pelaku sebagai Kepala Desa yang seharusnya menjadi pemimpin teladan.
BACA JUGA:Aniaya Pencuri Kotak Amal, Jemaah Masjid Terancam Penjara
BACA JUGA:Usai Gelar Liga Ramadhan, Afkab Berbagi ke Masjid
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menangkap JA dan memproses kasus ini dengan tuntas demi memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di ranah keagamaan.
Pihak berwajib mengimbau agar masyarakat setempat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang.
Berita ini terbit di: okutimurpos.bacakoran.co marbot-masjid-korban-penusukan-oknum-kades-di-oku-timur-dibawa-ke-rsud-palembang-kondisinya-memburuk