Selain memperkuat penyebarluasan bahasa Arab, program ini juga akan mendorong ajaran Wasatiyah—ajaran Islam yang moderat dan seimbang—sebagai panduan dalam pendidikan agama di Indonesia.
"Kami akan masukkan usulan ini dalam program prioritas kerja sama kita, bagaimana kita menyebarluaskan bahasa Arab. Memperkuat ajaran Wasatiyah sebagai panduan. Jadi di satu sisi bisa mengambil dari luar, tapi di sisi yang lain bisa mempertahankan identitas kepribadian kebudayaan Indonesia," tambah Usamah.
BACA JUGA:Manfaatkan Ramadhan, Guru Ajak Siswa Ngaji
Program Khusus Bagi Da’i dan Imam Indonesia
Menteri Usamah juga menyebutkan bahwa sebelum kunjungannya ke Indonesia, Pemerintah Mesir telah meluncurkan program yang ditujukan bagi para da'i dan imam di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk memberikan perhatian lebih terhadap pembelajaran bahasa Arab, khususnya agar generasi muda Indonesia yang sangat terhubung dengan media sosial dapat tertarik pada bahasa Arab dan ajaran Islam yang moderat.
"Program ini bertujuan agar anak-anak muda yang sangat bergantung pada media sosial bisa memiliki ketertarikan secara khusus dengan bahasa Arab. Ini sangat penting untuk menjaga keutuhan akidah dan pengembangan keilmuan Islam di kalangan generasi muda," jelas Usamah.
Langkah Strategis dalam Pembangunan Pendidikan Keagamaan
Kehadiran lebih banyak guru bahasa Arab dari Mesir di Indonesia diharapkan dapat menjadi dorongan signifikan dalam pengembangan pendidikan keagamaan, terutama di pondok pesantren.
Dengan lebih banyaknya pengajar berkualitas, para santri di seluruh penjuru Indonesia dapat menguasai bahasa Arab dengan lebih baik, yang pada akhirnya akan memperkuat pengetahuan mereka tentang ajaran Islam.
Usulan ini juga mencerminkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan agama di tanah air.
BACA JUGA:Disdik Minta Guru Tingkatkan Mutu Siswa
BACA JUGA:Kemenag Berikan Pembinaan ke Guru MAN
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan mempromosikan Islam yang damai, moderat, dan seimbang.
Kolaborasi Pendidikan Antarnegara