EMPAT LAWANG, HARIAN OKU SELATAN - Wilayah Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang kembali diterjang banjir susulan. Banjir yang kedua ini lebih parah dari sebelumnya.
Penyebabnya, hujan deras di kawasan perbukitan wilaah ulu sungai pada Sabtu (11/5) malam. Akibatnya, air sungai meluap dan memasuki perkampungan warga, merusak persawahan dan kebun.
Infrastruktur jalan dari Desa Pulau Tengah ke Desa Talang Padang putus, tak bisa dilewati mobil. Hanya sepeda motor yang bisa lewat.
Selain itu, masjid di Desa Talang Randai terendam. Begitu juga gedung SMP Negeri 3 Paiker di Desa Talang Padang nyaris ambruk karena tanah di dekat bangunan tergerus dihantam luapan sungai.
Tanggul penahan sungai sudah jebol dan pondasi bangunan sudah menggantung. Sawah di belakang bangunan SMP itu juga sudah habis disapu banjir.
Saruan, petani di dekat SMPN 3 Paiker mengatakan, sawahnya habis diterjang banjir padahal sudah siap panen.
BACA JUGA:PT Semen Baturaja Berikan Bantuan Air Bersih Pada Korban Banjir
Awalnya aliran sungai berada jauh dari bangunan sekolah namun karena banjir, aliran sungai melebar ke sebelah kiri dan menghantam tanggul gedung SMP dan menerjang sawahnya.
" Habis sawah kami," kata Saruan. Ketinggian banjir di perkampungan bervariasi. Paling tinggi 1 meter. Kapolsek Paiker Ipda Hendri Suhendri dan jajaran terus memantau kondisi banjir. Ia mengimbau masyarakat untuk waspada jika terjadi banjir susulan.
“Aliran sungai saat ini terpecah dua, ada yang ke arah Talang Padang dan ke Desa Talang Randai,” jelas dia. Camat Paiker, Zaili menyampaikan, bangunan SMP 3 Paiker di Talang Padang sudah tergerus dan nyaris roboh. "Sekitar 2 minggu yang lalu sudah di pasang tanggul, tapi habis dalam 1 malam," katanya.
Pihaknya berharap kepada Pemkab Empat Lawang, Dinas PUPR, Balai Besar Sungai, BNPB untuk bisa membantu membuat tanggul dan menormalisasi aliran sungai. Karena ketinggian aliran sungai hampir sama dengan pemukiman.
Di Muratara, perbaikan jembatan putus akibat banjir besar beberapa waktu lalu belum kelar.
Minggu (12/5) pukul 07.00 WIB, masyarakat Muratara, kembali lagi dikhawatirkan potensi banjir susulan yang mengintai empat wilayah kecamatan.
Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu malam di wilayah ulu aliran Sungai Rawas sudah menyebabkan luapan yang masuk ke pemukiman warga. Sekitar pukul 04.00 WIB, air Sungai Rawas di wilayah Kecamatan Ulu Rawas sudah mulai meningkat.
BACA JUGA:Kecelakaan Tunggal, Pengendara N-Max Meninggal di TKP
“Pagi jam 7, air mask pemukiman. Banjir ini akan terus mengarah ke ilir Sungai rawas, seperti wilayah kecamatan Rawas Ulu, Rupit, Karang dapo dan Rawas Ilir. Warga Ilir siap-siap kebanjiran lagi,” ucap Abdul, warga Kelurahan Muara Kulam, Ulu Rawas.
Sebagian wilayah Desa Pangkalan, Kerta Dewa dan Pulau Lebar mulai terendam. “Baru permukiman tepian sungai yang kebanjiran," ungkap Camat Rawas Ulu, Yusnadi.
Kepala BPBD Muratara H Zaenal Arifin mengungkapkan, jika wilayah Muratara memang rawan bencana seperti banjir.
Potensi bencana banjir di wilayah Muratara, selalu terjadi saat intensitas curah hujan meningkat.
“Untuk daerah ulu, banjirnya memang sebentar. Tapi bahanyanya sering disertai longsor dan aliran arusnya air yang kuat," bebernya. Saat ini anggota BPBD Muratara, terus siaga dan melakukan pemantauan.
Informasi dari BMKG, potensi banjir dan peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Provinsi Sumsel khususnya di wilayah Muratara, akan terus terjadi hingga akhir Mei 2024 ini. (seg)