Jembatan Penghubung Putus, Aktivitas Ekonomi Sulit

Sabtu 04 May 2024 - 12:03 WIB
Reporter : Rendi Kurniawan
Editor : Rendi Kurniawan

MURATARA, HARIAN OKU SELATAN - Pascaputusnya jembatan penghubung di Desa Sukamenang, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, masyarakat andalkan perahu sebagai transportasi utama.

 

Wati, salah satu warga setempat mengaku cukup kesulitan dengan putusnya akses utama ini, sehingga aktivitas terkendala dan kebutuhan ekonomi semakin meningkat.

Senada, Masrul Hadi warga di Desa Sukamenang, Kamis (2/5), mengungkapkan ada bantuan 2 perahu dari TNI AD dan belasan perahu lokal yang ikut membantu masyarakat.

"Kalau perahu bantuan TNI itu gratis untuk anak anak sekolah dan ibu ibu, tapi kalau perahu lokal itu bayar ada yang Rp5 ribu," katanya. Dia mengungkapkan, untuk membawa mobil sejumlah perahu itu juga dimodifikasi oleh warga menjadi perahu ponton.

BACA JUGA:GM Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah Berpulang

"Perahunya 13 unit di ikat menjadi satu, bisa angkut mobil, motor. Kemarin sempat angkut truk tapi hampir tebalik perahunyo karam," ucapnya.

Untuk jasa penyebrangan mobil Rp1,5 juta, mobil muatan Rp3 juta, untuk motor para joki menarip Rp300 ribu. Menurutnya, kondisi itu sesuai dengan resiko, karena aliran sungai cukup deras dan dalam.

Situasi ini membuat sejumlah harga pasokan logistik, seperti beras, sayur sayuran, gas LPG dan lainnya ikut naik drastis. "Harga Gas LPG di tanjung agung itu sampai Rp40 ribu/tabung gas ukuran 3 Kg," katanya.

Warga menuturkan, karena sulitnya ekonomi warga pasca banjir luapan, tidak sedikit warga berniat memutuskan pendidikan anak anaknya. kondisi itu terjadi, karena sulitnya akses dan Pemenuhan kebutuhan ekonomi, terlebih lagi 90 persen mata pencarian warga berada di seberang aliran sungai.

BACA JUGA:Pasang Baru 35 Ribu Titik Lampu Jalan, Demi Atasi Blankspot

Kondisi itu di benarkan Kepala Desa Sukamenang Alfatah, dia mengaku memang sudah ada kabar baik dari Pemerintah Daerah yang akan membangun jembatan belly. Pembangunan itu akan dilakukan, sekitar bulan 8 agustus 2024.

"Tapi soal kesulitan akses dan ekonomi itu memang benar terjadi. Harga harga barang disebrang sana itu naik semua. Karena sesuai resiko saat membawa produk itu masuk tidak mudah," bebernya.

Dia mengatakan, sumberpenghasilan warga di Desa Mereka memang berada di seberang aliran sungai. Bagi warga yang sudah mapan, tentunya kenaikan harga tidak menjadi masalah. Tapi bagi yang miskin itu serba susah.

"Harapan kami Pemerintah bisa memperbaiki terlebih dahulu jembatan gantung. Ini sebagai sara penghubung, anak anak bisa lewat sekolah dan yang berdagang bisa masuk pakai motor," katanya.

BACA JUGA:NasDem OKU Timur Buka Pendaftaran Bacabup Tanpa Mahar

Alfatah menuturkan, kondisi jembatan gantung di desa mereka memang ikut terdampak banjir luapan. Namun untuk kondisi pondasi, tali seling masih utuh dan tidak alami kerusakan.

"Kerusakanya hanya terjadi di geladak, itu masih bisa diperbaiki dengan cepat. Harapan kami jembatan gantung ini di prioritas, sambil menunggu jembatan bally dibangun," harapnya.

Ia juga mengungkapkan, jika Bupati Muratara H Devi Suhartoni menyampaikan untuk membangun jembatan permanen tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit.

Namun itu akan diusahakan Pemerintah Daerah dan kemungkinan bisa dilakukan dianggaran 2025 mendatang. "Kita harap bisa diprioritaskan yang jembatan gantung, supaya bisa memperlancar. Untuk aktivitas sehari hari ini," tutupnya. (seg)

Kategori :

Terkait