"Kita sudah melakukan pelatihan yang kita berikan kepada warga binaan sebanyak 30 orang untuk saat ini dan itu dilatih oleh pihak PLN. Alhamdulillah, para warga binaan kami cepat sekali menangkap, antusias, dan bersemangat karena ini hal yang baru," kata Riko.
Ia optimis dengan adanya program ini, para narapidana mendapat rasa percaya dirinya nanti pada saat kembali ke masyarakat. Ia berharap, ke depan program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang luas bagi warga binaan.
"Harapan kami kegiatan ini bisa berjalan secara berkesinambungan, sehingga mereka bisa produktif dan bisa menghasilkan, memiliki keterampilan, dan kemampuan-kemampuan. Sehingga mereka bisa hidup secara mandiri sebagai bekal pada saat kembali pulang ke keluarga," ujarnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan, pemanfaatan FABA menjadi produk bernilai tambah merupakan salah satu bentuk komitmen Perusahaan. PLN, lanjut dia, berkomitmen dalam mengimplementasikan aspek Enviromental, Social, and Governance (ESG).
Menurutnya, produk FABA yang dihasilkan tidak hanya memperkuat industri konstruksi. Tetapi juga membuka jalan kemandirian ekonomi bagi para warga binaan.
“Ini baru langkah awal. Bersama Kementerian IMIPAS, kami ingin memastikan program ini terus berlanjut, membawa manfaat ekonomi, sosial, dan harapan bagi masa depan warga binaan,” ucap Darmawan..
Nusakambangan Berdaya merupakan program pemberdayaan komunitas di Lapas Nusakambangan dengan memberikan pelatihan pemanfaatan FABA menjadi barang bernilai guna. Selain sejalan dengan ESG, pemanfaatan FABA mampu menjadi sumber daya potensial dalam pembangunan infrastruktur, mendukung konsep sirkular ekonomi kerakyatan.