Audisi Umum PB Djarum 2025: Ribuan Pebulutangkis Cilik Ikuti Seleksi Ketat

Selasa 09 Sep 2025 - 23:54 WIB
Reporter : Christian Nugroho
Editor : Christian Nugroho

KUDUS – Sebanyak 1.729 pebulutangkis belia dari berbagai daerah di Indonesia ambil bagian dalam Audisi Umum PB Djarum 2025 yang berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 8–12 September 2025. 

Ajang tahunan yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama PB Djarum ini menjadi langkah nyata dalam menjaga kesinambungan prestasi bulutangkis Indonesia di panggung dunia.

BACA JUGA:Bayer Leverkusen Pecat Erik ten Hag, Pilih Kasper Hjulmand Sebagai Pengganti

BACA JUGA:Ketua RT di Gandus dan Kertapati Turut Diperiksa dalam Kasus Dugaan Korupsi Perkimtan

Komitmen Regenerasi Atlet

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sekaligus Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menyampaikan bahwa Audisi Umum merupakan wujud komitmen jangka panjang PB Djarum untuk memastikan regenerasi atlet berjalan berkesinambungan. 

Bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (9 September), Yoppy menegaskan bahwa investasi pada talenta muda adalah kunci menjaga dominasi Indonesia.

“Atlet muda adalah denyut nadi masa depan bulutangkis kita. Melalui Audisi Umum, kami membuka peluang bagi anak-anak dari seluruh penjuru negeri untuk mewujudkan mimpinya. Kami siap menempa mereka agar menjadi pahlawan bulutangkis Indonesia di masa depan,” jelasnya.

BACA JUGA:Eks Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Dipindahkan ke Rutan Pakjo Palembang

BACA JUGA:Kasus Korupsi Perkimtan Palembang, Kejari Periksa 3 ASN dan 4 Ketua RT

Seleksi Ketat dengan Inovasi Baru

Ketua Tim Pencari Bakat, Sigit Budiarto, menegaskan bahwa sistem seleksi tahun ini tetap mengutamakan kelompok usia dini, yakni U-11 hingga KU-12. 

Menurutnya, pada rentang usia ini bakat alami terlihat paling jelas. Tahap awal dilakukan melalui sistem screening dengan format gugur satu gim hingga poin ke-21.

“Kami mencari ‘berlian mentah’ yang bisa dipoles. Selain teknik, kami menilai semangat juang, karakter, dan mental bertanding. Itu semua adalah DNA juara yang dibutuhkan untuk melanjutkan estafet prestasi Indonesia,” ujar Sigit.

Hal senada disampaikan Fung Permadi selaku Koordinator Tim Pencari Bakat sektor putra. Ia menekankan pentingnya postur tubuh dan fondasi fisik yang kuat di tengah ketatnya persaingan internasional. 

Sementara itu, Yuni Kartika sebagai koordinator sektor putri menilai postur tinggi menjadi salah satu faktor utama, selain keterampilan teknis dan kecerdikan membaca permainan.

BACA JUGA:OTT Camat Pagar Gunung: Kejati Sumsel Serahkan Dua Tersangka ke Kejari Lahat

Kategori :