MUARADUA - Liang Wahyudi atau yang akrab disapa Ko Liang, warga Desa Tekana, Kecamatan Buana Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, berhasil membudidayakan perkebunan jeruk jenis BW di atas lahan seluas 2 hektare.
Perkebunan ini berlokasi di sekitar Jalan Jagaraga, Buana Pemaca, dan kini sudah memberikan hasil yang menjanjikan bagi keluarganya.
BACA JUGA:Bupati Abusama SH Kukuhkan Pengurus GOW OKU Selatan
BACA JUGA:Peringati Hari Ulang Tahun, DPC PAN OKUS Santuni Anak Yatim
Panen Jeruk Berbuah Lebat
Ko Liang menuturkan, pohon jeruk BW yang ia tanam sejak beberapa tahun lalu kini sudah beberapa kali menghasilkan panen.
Untuk musim tahun ini, pohon-pohon jeruknya berbuah cukup lebat sehingga hasil panen bisa dipetik berulang kali.
“Sudah beberapa kali panen, tapi di batangnya masih banyak buah yang siap dipetik,” ujarnya, Jumat 22 Agustus 2025.
BACA JUGA:Polres OKU Selatan Beri Dukungan Pengamanan ke Lapas Muaradua
BACA JUGA:Seleksi Kepala OPD, Sekda OKU Selatan Hadiri Penilaian Kompetensi Calon
Harga Jual dan Pemasukan Keluarga
Saat ini, jeruk hasil panen dijual dengan harga Rp8.000 per kilogram. Menurut Ko Liang, harga tersebut cukup memberikan tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Alhamdulillah, dengan harga jual Rp8 ribu per kilo bisa membantu menambah pemasukan keluarga,” ungkapnya.
BACA JUGA:Sekda OKU Selatan Hadiri Penilaian Kompetensi ASN Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
BACA JUGA:NFT Moonbirds Melejit 124 Persen dalam Sebulan, Jadi Sinyal Kebangkitan Pasar Koleksi Digital
Pemasaran ke Pasar Lokal
Meski hasil panennya cukup melimpah, Ko Liang masih memasarkan jeruk BW ke pasar lokal, terutama Pasar Muaradua. Ia mengaku belum menjual ke luar daerah karena permintaan dari pasar setempat masih tinggi.
“Untuk sementara, jeruk ini hanya dipasok ke penjual buah di Muaradua. Belum sampai ke provinsi lain karena peminat di sini sudah cukup banyak,” jelasnya.