HARIAN OKU SELATAN - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sedang menggarap proyek pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan.
Bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan air untuk Daerah Irigasi (D.I) Komering, yang mencakup lahan pertanian seluas 34.824 hektar.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan serta Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menyatakan bahwa bendungan tersebut akan menjaga hasil pertanian di Sumsel dengan memberikan aliran air yang cukup dan stabil sepanjang tahun.
Tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji adalah untuk mempertahankan pasokan air ke D.I Komering, terutama saat musim kemarau.
BACA JUGA:Infinix Kembali Hadirkan Smartphone Gaming Terbaru Infinix Hot 40i, Intip Riview Performanya
Hal ini penting karena pada musim tersebut, debit air Sungai Komering yang menjadi sumber air utama D.I Komering sangat terbatas.
Progres konstruksi bendungan saat ini telah mencapai 50,13% dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2024. Setelah selesai, bendungan ini akan segera diisi air.
D.I Komering memiliki potensi untuk mengairi lahan pertanian seluas 124.000 hektar, namun saat ini baru mencakup 70.000 hektar, sementara sisanya bersifat tadah hujan.
Diharapkan dengan selesainya Bendungan Tiga Dihaji, pasokan air untuk D.I Komering dapat bertambah, melayani sekitar 34.824 hektar lahan pertanian.
BACA JUGA:intip Vivo V30 Pro, Smar Desain Elegan, Kamera Unggulan, dan Performa Tangguh untuk Pasar Indonesia
Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga memberikan manfaat untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku, pembangkit listrik, dan pariwisata lokal.
Proyek pembangunan bendungan ini terdiri dari empat paket pekerjaan dengan total nilai kontrak mencapai triliunan rupiah dan melibatkan beberapa kontraktor ternama.